Rabu, 28 September 2016

LAPORAN PENELITIAN

 BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

A.    Gambaran Umum Obyek Penelitian
1.      Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu
Madrasah Aliyah Al-Amien terletak di desa Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Sekolah ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di wilayah Lenteng. Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan setingkat Madrasah Aliyah yang ada di daerah pedesaan, Madrasah Aliyah Al-Amien berdiri dibawah naungan Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Jambu Lenteng yang dirintis oleh KH. Taufiqurrahman FM.
Setelah mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat Jambu dan masyarakat sekitarnya. Maka pada tahun 1986 didirikan Madrasah Aliyah Al-Amien dengan status terdaftar di Kantor Departemen Agama Kabupaten Sumenep. Dan akhirnya, niatan baik tersebut direspon dengan baik oleh masyarakat dengan banyaknya para orang tua yang menyekolahkan anaknya di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu.
Madrasah Aliyah di kabupaten Sumenep, Madrasah Aliyah Al-Amien sejak awal berdirinya telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dengan jumlah muridnya yang cukup banyak. Ini terbukti pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 280 siswa-siswi.

Tabel 4.3 Siswa dan Siswi Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
X
50
61
111
XI
32
38
70
XII
44
55
99
Jumlah Total
280

Dalam tahap perkembangan berikutnya, Madrasah Aliyah Al-Amien telah memperlihatkan perkembangan yang cukup berarti. Dengan memiliki cukup gedung sebagai sarana pendidikan yang lengkap, dan dilengkapi sarana penunjang pembelajaran seperti Musholla, Ruang Perpustakaan, dan lapangan olahraga, maka Madrasah Aliyah Al-Amien memantapkan dirinya sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bisa diandalkan.
Secara geografis Madrasah Aliyah Al-Amien terletak di tempat yang strategis, yaitu dekat dengan perkampungan penduduk dan dekat dengan persawahan serta dekat dengan jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Lenteng dengan Kecamatan lain, sehingga suasana belajar terasa nyaman dan kondusif tidak tertinggal dengan berbagai informasi, disamping itu lokasinya mudah dijangkau oleh siswa-siswinya. Secara global letak geografis Madrasah Aliyah Al-Amien adalah sebagai berikut :
a.       Sebelah Utara berbatasan perkampungan penduduk
b.      Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Daramista
c.       Sebelah Selatan berbatasan dengan daerah pesawahan
d.      Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ellak Daya.

Letak Madrasah Aliyah Al-Amien hanya berjarak +3 Km dari pusat Kota Sumenep, tepatnya berada di sebelah timur dari Kantor Kecamatan Lenteng. Setelah mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai pihak utamanya masyarakat Jambu dan masyarakat sekitarnya maka Pondok Pesantren Mathlabul Ulum dibawah naungan Yayasan Mathlabul Ulum terus istiqomah dan mengembangkan beberapa lembaga antara lain Madrasah Aliyah Al-Amien berdiri tahun 1986  dan  mendapat Status Terakreditasi B.

  1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah                           : MA Al-Amien Jambu
NSM                                            : 3123 5290 8364
NPSN                                           : 20530416
Akreditasi                                                : B
Alamat                                         : Jambu, kec. Lenteng, kab. Sumenep

Nama Kepala Madrasah               : Syaiful Bahri, S.Ag
SK Pendirian                                : (Kw.13.4/4/PP.03.2/2363/1986)
Jenjang Akreditasi                       : Terakreditas B
Status Tanah                                : Milik Yayasan
Surat Kepemilikan Tanah : Wakaf
Luas Tanah                                   : 2000 m²

2.      Visi Dan Misi Sekolah
v  Visi :
Menjadi madrasah yang mampu mendidik, membina dan mengasuh dalam rangka Dakwah Islamiyah sebagai kelanjutan dari Risalah Rasulullah.
v  Misi Umum :
Mendidik dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) muslim yang berkualitas (khaira ummah)
v Misi Khusus :
a.    Membentuk dan mempersiapkan kader-kader ulama, du’aat atau pemimpin ummat (mundzirul qaum).
b.    Menyelenggarakan pendidikan yang bertumpu pada nilai-nilai keislaman sehingga menghasilkan alumni yang memiliki tanggung jawab terhadap agama, masyarakat dan bangsa.

3.      Tujuan Pendidikan
a.    Mewujudkan generasi yang unggul dan berkwalitas menuju terbentuknya khairu ummah.
b.    Mewujudkan generasi mukmin, muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas serta berkhidmah kepada masyarakat.
c.    Melahirkan ulama yang intelek yang memiliki keseimbangan dzikir dan fikir.
d.   Mencetak calon-calon pendidik yang profesional dan bertanggung jawab.
e.    Mewujudkan warga negara yang berkeribadian Indonesia, yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.



B.       Paparan Data Dan Temuan Penelitian
Dengan prosedur pengumpulan data yang telah dipiih yaitu dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dengan hasil temuan sebagai berikut:
  1. Perencanaan Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep
Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep awal mula tidak tertata dengan baik hanya diterapkan dan dilaksanakan tanpa ada keterangan yang pasti. Akan tetapi beberapa tahun terakhir ini penegembangan kurikulum sudah tertata rapi dalam bentuk struktur kurikulum atau program pendidikan yang mana terdapat 3 program pendidikan yaitu Intra Kurikuler, ekstra kurikuler dan ko kurikuler, silbus dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep dilakukan agar semua program tertata rapi dan terorganisir serta bisa terlaksana dengan lancar seperti yang diinginkan. Apabila pengembangan kurikulum tanpa ada perencanaan terlebih dahulu semua tidak akan berjalan dengan sempurna. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin S.Pd Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena dengan adanya perencanaan semua program kurikulum akan tertata dan untuk mengetahui apa perencanaan kurikulum itu sesuai dengan visi dan misi sekolah atau perlu dievaluasi.(W/F1/I1/T1/27-01-2016)[1].
Ustad Tohir, S.Ag salah seorang guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena dengan adanya perencanaan kurikulum semua program kurikulum akan tertata rapi dan bisa berjalan dengan sempurna seperti yang diinginkan. (W/F1/I2/T1/27-01-2016)[2].
Ustad Saiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena dengan adanya perencanaan semua program kurikulum akan tertata dan untuk mengetahui apa perencanaan kurikulum itu sesuai dengan visi dan misi sekolah atau perlu dievaluasi. Seperti yang kita ketahui juga bahwa setiap pekerjaan tanpa adanya perencanaan semua tidak akan berjalan dengan sempurna. (W/F1/I3/T2/04-02-2016)[3].
Hasil wawancara di atas diperkuat pula dengan analisis hasil dokumen yang menunjukkan bahwa di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep telah mempunyai dokumen tentang pengembangan kurikulum yang tercantum dalam struktur kurikulum dan program pendidikan (intra kurikuler, ekstra kurikuler, dan ko kurikuler) Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus. (D/01-02-2016)[4].
Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Dilaksanakan pada permulaan tahun ajaran baru karena berupaya mempermudah menerapkan program yang telah terencana terhadap proses kegiatan belajar mengajar aktif. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Perencanaan pengembangan kurikulum itu dilaksanakan sejak sebelum tahun ajaran baru. Karena saat masuk ajaran baru atau proses belajar mengajar aktif program kurikulum yang sudah direncanakan kita langsung menerapkan pada siswa. (W/F1/I1/T1/27-01-2016)[5].
Ustad Tohir, S.Ag salah seorang guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Perencanaan pengembangan kurikulum ini biasanya dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru. Karena ketika sudah masuk ajaran baru program kurikulum yang sudah direncanakan langsung diterapkan pada siswa.(W/F1/I2/T1/27-01-2016)[6].
Ustad Saiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Perencanaan pengembangan kurikulum itu dilaksanakan saat sebelum tahun ajaran baru. Karena ketika sudah masuk ajaran baru program kurikulum yang sudah direncanakan bisa langsung diterapkan pada siswa.(W/F1/I3/T2/04-02-2016)[7].
Hasil wawancara tersebut diperkuat oleh hasil pengamatan (observasi) bahwa terlihat dikantor sekolah kepala sekolah beserta staf dan para guru berkumpul mendengarkan penjelasan kepala sekolah untuk membicarakan pengembangan kurikulum serta penyusunan program pengembangan kurikulum baik dari struktur kurikulum ataupun program pendidikan Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RRP) dan Silabus.(O/02-01-2016)[8].
Hal itu Juga diperkuat hasil pengecekan dokumen bahwa dikantor sekolah/guru terdapat buku kurikulum dari Departemen Agama (Depag), struktur kurikulum, tumpukan RPP dan silabu serta berbagai dokumen lain yang menunjang tercapainya kurikulum yang baik.(D/27-02-2016)[9].
Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep penanggung jawabnya yaitu kepala sekolah, waka bagian kurikulum dan para guru sebagai penyelenggara pendidikan dan  pelaksana kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Kepala sekolah, Waka kurikulum, dan para guru atau para asatidz. Karena semua itu bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan disekolah ini. (W/F1/I1/T1/27-01-2016)[10].
Ustad Tohir S.Ag sebagai salah Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Kepala sekolah, waka kurikulum, dan para guru. Karena semua asatidz ini yang berperan dalam proses kegiatan belajar mengajar.(W/F1/I2/T1/27-01-2016)[11].
Ustad Saiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Kepala sekolah, waka kurikulum atau bagian pelaksana, dan para guru. Karena semua itu bersangkutan dengan proses belajar mengajar disekolah.( W/F1/I3/T2/04-02-2016)[12].
Proses Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep melalui kegiatan rapat yang dihadiri oleh semua komponen lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu baik pimpinan atau kepala sekolah demi menciptakan kurikulum yang baik. Waka bagian kurikulum sebagai tata pelaksana kurikulum yang akan mengatur semua proses pelaksanaan kurikulum. Guru itu lebih menenkankan terhadap lancarnya kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses perencanaan pengembangan kurikulum ini dimulai dari kami para guru dan kepala sekolah serta bagian kurikulum mengadakan rapat pada tahun ajaran baru yang dilaksanakan di kantor sekolah, hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil kurikulum sebelumnya dan mengembangakan kurikulum baru demi tecapainya pendidikan yang baik. Dan alhamdulillah rapat bejalan dengan lancar. (W/F1/I1/T1/27-01-2016)[13]

Ustad Tohir S.Ag sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses perencanaan pengembangan kurikulum melalui rapat para guru atau asatidz, sebelumnya saya sebagai kepala sekolah memberitahukan kepada para guru untuk mengadakan rapat ditahun ajaran baru. Dan saya tugaskan pada bagian pelaksana kurikulum untuk mencatat apa saja yang akan dikembangkan dalam kurikulum untuk tahun ajaran baru setalah kurikulum sebelumnya sudah dilaksanakan.( W/F1/I2/T1/27-01-2016)[14]

Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala Sekolah menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses perencanaan ini dilalui dari rapat yang diadakan pada tahun ajaran baru, yang dikabarakan oleh kepala sekolah sebelumnya guna untuk menciptakan kurikulum yang baik maka kami diminta untuk melaksanakan rapat. Rapat itu dihadiri oleh pimpinan lembaga atau kepala sekolah, waka kurikulum serta para asatidz yang merupakan bagian dari pelaksana pendidikan. Waka bagian kurikulum sebagai tata pelaksana kurikulum yang akan mengatur semua proses pelaksanaan kurikuum nanti. Tugas guru itu lebih menenkankan terhadap lancarnya kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas. (W/F1/I3/T2/04-02-2016)[15]

Perencanaan Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengembangkan sumber-sumber pengembangan kurikulum dengan menyesuaikan minat dan bakat siswa, tata nilai lingkungan masyarakat sekitar, kebudayaan, serta melihat kurikulum sebelumnya sebagai panduan untuk mengembangkan kurikulum selanjutnya. Hal tersebut untuk dapat membantu perkembangan siswa, siswa bisa meningkatkan minat dan bakatnya. Penanaman nilai lingkungan masyarakat siswa berupaya siswa bisa berperilaku baik terhadap masyarakat saat berada di luar sekolah, serta mampu mengembangkan budaya yang ada didesa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Saya dan semua guru dan kepala sekolah mengembangkan pengembangan sumber kurikulum dengan menyesuaikan kebutuhan siswa, minat siswa, lingkungan masyarakat sekitar, budaya, dan juga dengan menyesuaikan kurikulum yang sebelumnya. Karena, dengan demikian hal itu bisa memberikan perkembangan pada siswa sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Apalagi manusia makhluk yang berbudaya, jadi siswa bisa ikut serta menciptakan budaya itu ditempat atau desa masing-masing. Dan di lembaga ini saat kelas tiga atau kelas akhir kami adakan khidmah tarbawiyah sebagai pelatihan siswa dan siswi kami berbaur dengan masyrakat banyak, dengan kegiatan ini siswa bisa mengerti apa yang harus mereka lakukan jika berada didesa orang bersama masyarakat nanti.( W/F1/I1/T1/27-01-2016)[16].

Ustad Tohir S.Ag sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Mengembangakan sumber-sumber pengembangan kurikulum ini kami menyesuaikan dengan kebutuhan anak/siswa saja, minat, nilai lingkungan masyarakat, serta kebudayaan dan juga menyesuikan dengan kurikulum yang sebelumnya agar kurikulum ini bisa memberikan hal yang baik buat siswa. Karena, dengan itu apabila sudah sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa serta nilai lingkungan masyarakat siswa akan merasa nyaman dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan ketika diluar sekolah mereka bisa berperilaku baik dihadapan masyarakat seperti yang telah diperoleh di sekolah. (W/F1/I2/T1/27-01-2016)[17]

Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Saya sendiri sebagai kepala sekolah serta para guru atau asatidz  mengembangkan pengembangan sumber kurikulum dengan menyesuaikan kebutuhan dan minat siswa, tata tertib dilingkungan masyarakat sekitar, kebudayaan, dan juga menyesuaikan penyusunan kurikulum yang sebelumnya. Dengan menyesuaikan dengan minat serta kebutuhan siswa dapat memberikan perkembangan pada siswa sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Karena, setelah diluar sekolah siswa diharapkan bebaur dengan masyarakat. Manusia adalah makhluk yang berbudaya, siswa saat berada diluar sekolah bisa membangun budaya yang baik ditempat mereka masing-masing sesuai dengan apa yang telah diajarkan disekolah.( W/F1/I3/T2/04-02-2016)[18]

Perencanaan Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mendapatkan hasil yang berupa struktur kurikulum muatan lokal, kegiatan siswa aktif, ekstra kurikuler, serta Silabus dan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Hasil dari perencanaan pengembangan kurikulum yaitu berbentuk muatan lokal. Dan seluruh santri bisa aktif didalam kelas dan bisa mengamalkan apa yang diajarkan disekolah.(W/F1/I1/T1/27-01-2016)[19]
Ustad Tohir S.Ag sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien megatakan, Jambu sebagaimana petikan wawancara berikut: Hasil dari perencanaan pengembangan kurikulum berbentuk muatan lokal, ektrakulikuler dan semuanya harus disesuaikan dengan kondisi siswa.(W/F1/I2/T1/27-01-2016)[20].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Hasilnya berbentuk muatan lokal, membuat siswa aktif didalam kelas supaya siswa tidak fakum didalam kelas. Yang hal ini tersusun dalam struktur kurikulum atau program pendidikan yang meliputi Intar kurikuler, ekstra kurikuler dan ko kurikuler, silabus dan RPP.( W/F1/I3/T2/04-02-2016)[21].
Hasil wawancara diperkuat dengan hasil dokumentasi bahwa hasil dari perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu berbentuk struktur kurikulum, program pendidikan (intra kurikuler, ekstra kurikuler dan ko kulikuler) muatan lokal. Sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.4 :  Struktur Pengembangan Kurikulum MA Al-Amien (Lama)
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas
X
XI
XII
A.    Mata pelajaran
1.      Pendidikan Agama
2
2
2
2.      Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.      Bahasa Indonesia
4
4
4
4.      Bahasa Inggris
4
4
4
5.      Bahasa Arab
-
2
2
6.      Matematika
4
4
4
7.      Sejarah
1
3
3
8.      Fisika
2
-
-
9.      Biologi
2
-
-
10.  Kimia
2
-
-
11.  Geografi
1
3
3
12.  Ekonomi
2
4
4
13.  Sosiologi
2
3
3
14.  TIK & keterampilan
2
2
2
15.  Pendidikan Jasmani
2
2
2
B.     Muatan Lokal
a.       Usul Fiqh
b.      Nahwu
c.       Shorrof
1
1
1
-
-
-
-
-
-
C.   Pengembangan diri





Tabel 4.5 : Struktur Pengembangan Kurikulum MA Al-Amien
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas
X
XI
XII
A.    Mata pelajaran
1.      Pendidikan Agama
a.       Al-Qur’an Hadits
b.      Aqidah Akhlak
c.       Fiqih
d.      SKI
2
1
2
1
2
2
2
-
2
-
2
2
2.      Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3.      Bahasa Indonesia
2
3
3
4.      Bahasa Inggris
2
3
3
5.      Bahasa Arab
2
2
2
6.      Matematika
2
3
3
7.      Sejarah
2
2
2
8.      Fisika
2
-
-
9.      Biologi
2
-
-
10.  Kimia
2
-
-
11.  Geografi
2
2
2
12.  Ekonomi
2
3
4
13.  Sosiologi
2
3
2
14.  TIK & keterampilan
1
1
1
15.  Pendidikan Jasmani
1
1
1
B.     Muatan Lokal



d.      Ilmu pendidikan
e.       Adminitrasi Pendidikan
f.       Ilmu jiwa umum
g.      Usul Fiqh
h.      Nahwu
i.        Shorrof
j.        Imla’/khot
k.      Aswaja
1
1
1
1
1
1
1
-
1
1
1
1
2
1
1
-
1
1
1
1
2
1
1
1

  
Pengembangan Diri/ Pengembangan Kreatifitas/ Ekstrakurikuler
Jenis Kegiatan
1.      Pramuka
2.      Muhadharah
3.      Kesenian

Kepribadian
1.      Kelakuan
2.      Kerajinan & kedisiplinan
3.      Kerapian & Kebersihan

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa Perencanaan Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu awal mula tidak tertata dengan baik hanya diterapkan dan dilaksanakan tanpa ada keterangan yang pasti. Akan tetapi beberapa tahun terakhir ini pengembangan kurikulum sudah tertata rapi dalam bentuk struktur kurikulum atau program pendidikan (intra kurikuler, ekstra kurikuler dan ko kurikuler) silbus dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep dilakukan agar semua program tertata rapi dan terorganisir serta bisa terlaksana dengan lancar seperti yang diinginkan. Apabila pengembangan kurikulum tanpa ada perencanaan terlebih dahulu semua tidak akan berjalan dengan sempurna.
Kegiatan perencanaan pengembangan kurikulum dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Kegiatan tersebut berupaya mempermudah menerapkan program yang telah terencana terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Yang bertanggung jawab dalam hai ini yaitu kepala sekolah, waka bagian kurikulum dan para guru sebagai penyelenggara pendidikan dan  pelaksana kegiatan belajar mengajar. Proses Perencanaan pengembangan kurikulum dilalui kegiatan rapat yang dihadiri oleh semua komponen lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu demi menciptakan kurikulum yang baik. Waka bagian kurikulum sebagai tata pelaksana kurikulum yang akan mengatur semua proses pelaksanaan kurikulum. Guru itu lebih menenkankan terhadap lancarnya kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas.
Pengembangkan sumber-sumber pengembangan kurikulum dengan menyesuaikan minat dan bakat siswa, tata nilai lingkungan masyarakat sekitar, kebudayaan, serta melihat kurikulum sebelumnya sebagai panduan untuk mengembangkan kurikulum selanjutnya. Hal tersebut untuk dapat membantu perkembangan siswa, siswa bisa meningkatkan minat dan bakatnya. Penanaman nilai lingkungan masyarakat siswa berupaya siswa bisa berperilaku baik terhadap masyarakat saat berada diluar sekolah, serta mampu mengembangkan budaya yang ada di desa. hasil dai perencanaan ini berupa muatan lokal, kegiatan siswa aktif, struktur kurikulum atau program pendidikan yang meliputi: pertama intra kurikuler yaitu program-program pendidikan terjadwal yang dilaksanakan pada jam-jam pelajaran secara formal di pagi hari dengan sistem klasikal dan modern mencapai tujuan muatan lokal. Kedua, ekstra kurikuler yaitu program-program pendidikan yang dilaksanakan di luar jam-jam pelajaran formal untuk memperkuat moral dan sikap mental santri serta memperluas wawasan dan menambah bekal keterampilan (pramuka, muhadharah, kursus bahasa arab dan dan bahasa Inggris, olah raga, kesenian dan lain sebagainya).  Ketiga, ko kurikuler yaitu program-program pendidikan terjadwal yang dilaksanakan di luar jam-jam pelajaran formal untuk menunjang, mematangkan dan memantapkan pelajaran-pelajaran formal, sesuai dengan program yang digariskan silbus dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP).

  1. Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan  Lenteng Kabupaten Sumenep
Pelaksanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu telah dilasanakan guna mencapai keberhasilan pendidikan secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum menanamkan nilai-nilai keislaman terhadap siswa dan siswi. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena demi mewujudkan kualitas pendidikan yang baik. dan bisa meningkatkan kualitas peserta didik baik dari IQ, EQ dan SQ. Dan juga ingin menanamkan nilai-nilai keislaman pada siswa, seperti yang telah ada dalam visi dan misi sekolah.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[22].
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena ingin mencapai keberhasilan dalam proses pendidikan secara efektif dan efisien. Dan yang terpenting untuk  menanamkan nilai-nilai keislaman kepada peserta didik.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[23].
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai kepala sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena ingin menciptakan pendidikan yang baik, menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal. (W/F2/I3/T2/04-02-2016)[24].
Penanggung jawab terhadap pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien meliputi yaitu kepala sekolah,  waka bagian kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Waka bagian kurikulum, kepala sekolah, guru yang ditunjuk atau wali kelas. Karena semua itu merupakan penentu keberhasilan pendidikan. (W/F2/I1/T1/27-01-2016)[25].
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Semua komponen yang disekolah, baik dari waka bagian kurikulum, kepala sekolah, guru atau asatidz dan siswa. Karena semua itu bagian dari peyelenggaraan pendidikan dan para guru merupakan pelaku pendidikan yang paling mengetahui kondisi siswanya baik dari segi perilaku, kemampuan dan lain sebagainya.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[26].
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Waka kurikulum lembaga atau madrasah ust. Kamaruddin, kepala sekolah dan guru. Karena mereka merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan yang bertugas dalam menjalankan kurikulum yang telah direncakanan sebelumnya. Dan para guru itu merupakan penyampai informasi dalam proses pembelajaran, sehingga mereka dituntut untuk dapat menghasilkan pengembangan kurikulum yang baik melalui proses pembelajaran tersebut.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[27].

Pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu peran kepala sekolah yaitu membimbing, memantau, memberikan arahan, memotivasi, memberikan dukungan, mengontrol kurikulum yang telah diaksanakan. Kepala sekolah merupakan supervisi pendidikan, membimbing guru yang mengalami kesulitan dalam tugasnya, memberikan arahan dalam mengatasi masalah. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Peran kepala sekolah yaitu memberikan pengarahan, bimbingan, dan dukungan. Karena untuk membantu kesulitan yang di alami oleh guru. Dengan seperti itu, guru merasa didampingi dan bisa meningkatkan semanagat para guru dan staf-staf dalam melaksanakan tugas-tugasnya.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[28].
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Memantau atau mengontrol kurikulum yang sudah dilaksanakan. Karena untuk mengetahui kegiatan kurikulum yang dilaksanakan dan memantau pekerjaan para guru, sehingga ketika guru mengalami kesulitan kepala sekolah bisa membantu memberi arahan kepada guru itu, sampai guru tersebut bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi.( W/F2/I2/T1/27-01-2016)[29].
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Tugas saya sendiri sebagai kepala sekolah Memberikan pengarahan, bimbingan, dukungan dari segi materi, motivasi dan evaluasi. Karena kepala sekolah merupakan supevisi pendidikaan yang harus membantu cara kerja para guru sehingga asatidz itu bisa merasa nyaman dalam menjalankan tugasnya serta mereka merasa bahwa ada yang mengawasi dan mendampingi, dengan cara seperti itu asatidz bisa semanagat dalam melaksankan tugas-tugasnya. Jadi, tugas saya sebagai kepala sekolah harus mengetahui cara kerja staf atau para guru agar pelaksanaan pengembangan kurikulum ini bejalan dengan lancar.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[30]

Dari hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil pengamatan (observasi) bahwa terlihat kepala sekolah berjalan di depan kelas memantau pelaksanaan kurikulum (proses beajar mengajar) demi mengetahui kerja seorang guru dan keaktifan siswa dikelas sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya. Terlihat juga di ruang guru (kantor) kepala sekolah memberikan arahan pada salah seorang ustad/guru yang masih kurang bisa mengaktifkan siswa didalam kelas.(O/08-02-2016)[31]
Sedangkan peran guru terhadap Pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yaitu membimbing siswa, memantau dan mengawasi serta mengevaluasi. Membimbing siswa dalam pelaksanaan kurikulum khususnya dalam proses beajar mengajar, memberikan pengetahuan serta memberi contoh yang baik atau tauladan bagi siswa karena guru merupakan panutan bagi siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin S.Pd  sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Peran guru dalam pelaksanaan kurikulum yaitu melaksanakan apa-apa yang telah ditentukan waktu ajaran baru, seperti mengajar, mengawasi siswa, menciptakan kondisi lingkungan kelas yang nyaman sehingga bisa menunjang terjadinya perubahan perilaku terhadap peserta didik. Karena guru merupakan pendidik dan pembimbing bagi siswa. Maka dari itu ustad ataupun ustadzah harus menjadi tauladan dalam kata lain memberikan contoh yang baik bagi peserta didik.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[32]

Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Peran guru dalam pelaksanaan kurikulum menyampaikan, memantau dan mengawasi, membimbing siswa dalam pelaksanaan kurikulum khususnya dalam proses beajar. Karena untuk mengetaui apakah kurikulum yang telah dirangkai sesuai dengan kebutuhan siswa. Dan juga guru harus membimbing siswa karena untuk mengubah perilaku siswa sehingga dapat berinteraksi baik terhadap temanya, ustad ataupun ustadzah serta orang yang lebih tua. Kita tau bahwa guru itu merupakan tauladan yang baik untuk anak didik, maka dari itu kami harus memberikan contoh yang baik untuk siswa dan siswi kami.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[33]

Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Peran guru yaitu menyampaikan pelajaran pada siswa, membimbing, mengevaluasi pada siswa. Karena mereka yang akan memberikan perubahan pada siswa, memberikan pengetahuan pada siswa, serta pemberi contoh terhadap siswa. Maka dari itu, guru disini diminta untuk menjadi tauladan bagi siswa. Kalau gurunya sudah tidak memberikan contoh yang baik bagaimana muridnya bisa berperilaku baik, jadi guru harus memberikan contoh perilaku baik, baik itu berperilaku pada teman sebaya, guru dan oranga yang lebih tua.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[34]

Hasil wawancara tersebut diperkuat pula dengan hasil pengamatan (observasi) bahwa terlihat didalam kelas guru sedang memberikan atau menerangkan pelajaran kepada siswa, siswa tampak mendengarkan penjelasan dari ustad. Ustad juga memberikan penilaian dari hasil kerja siswa baik dari pekerjaan rumah dan penilaian didalam kelas.  Dan terlihat juga bahwa ustad sedang membimbing siswa yang kurang aktif dengan cara memberikan motivasi dan masukan.(O/01-02-2016)[35]
Partisipasi siswa dalam pelaksanaan proses belajar di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu sukup baik, siswa aktif, kreatif di dalam kelas. Guru sangat mendukung kegiatan siswa didalam kelas dan guru memberikan kesempatan juga pada siswa yang kurang aktif agar kemampuan mereka bisa berkembang. Namun, guru tersebut juga memahami bahwa kemampuan siswa itu tidak sama antara yang satu dengan yang lain.  Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Siswa ikut berpartisipasi dengan baik dengan semangat yang luar biasa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa aktif didalam kelas, kreatif untuk membuat kelas tidak sepi, semua itu juga perlu dukungan guru untuk membuat semua siswa aktif karena kita ketahui bahwa kemampuan siswa yang satu dengan yang lainnya itu tidak sama.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[36]
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Partisipasi siswa terhadap pelaksanaan belajar mengajar cukup baik, jika diputri semangatnya luar biasa dalam proses belajar mengajar. Kami merasa nyaman ketika memberikan arahan atau pengetahuan pada siswi kami, kalau putri orang gampang di atur tidak membengkan pada asatidz beda dengan putra, kalu putra itu sulit di atur, kadang sampai ada yang membangkan pada ustad. Tetapi meski demikian kami tetap memberikan yang terbaik buat anak didik kami karena mereka sekolah tujuan hanya mencari ilmu.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[37]


Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Siswa ikut berpartisipasi dengan baik dengan semangat yang luar biasa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa juga diminta aktif, kreatif dalam proses belajar mengajar sehingga ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak jenuh mengikuti pelajaran. Ketika siswa itu aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar semua tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan maksimal.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[38]

Dari hasil wawancara tersebut diperkuat pula dengan hasil pengamatan (observasi) bahwa tampak didalam kelas siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa aktif didalam kelas, ada yang bertanya terhadap pelajaran yang belum difahami dan ada juga yang memberikan pendapat tentang pelajaran sebagai tambahan pengetahuan siswa lain. Terlihat ustad sangat mendukung terhadap apa yang sudah dilakukan siswanya serta ustad juga memberikan kesempatan terhadap siswa yang hanya bisa mendengarkan saja didalam kelas agar siswa tersebut bisa aktif juga didalam kelas.(O/01-02-2016)[39].
Dalam Pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu peran siswa belajar yang baik, mendengarkan guru, aktif didalam kelas, mengajukan ide, bertanya tentang materi yang belum difahami  dan membuat catatan khusus disetiap pelajaran. Hal itu bertujuan demi mengembangkan pengetahuan pada siswa dan pencapaian hasil belajar yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Aktif dalam kegiatan belajar mengajar, aktif dalam mengerjakan soal, bertanya apabila tidak mengerti, memberi tanggapan, dan mengajukan ide, membuat kesimpulan dari materi yang di ajarkan, membuat catatan khusus. Karena semua itu akan menambah pengetahuan siswa serta mencapai tujuan yang diinginkan oleh siswa demi mencapai cita-citanya.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[40].
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Belajar dengan baik, mendengarkan apabila guru menerangkan. Karena dengan mereka mengerjakan semua itu mereka bisa mengembangkan apa yang telah mereka peroleh dari setiap proses pembelajaran. Mereka bisa mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat, dan hasilnya bisa mencapai cita-cita yang diinginkan oleh siswa.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[41].
Ustad Syaiful Bahri sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Aktif dalam kegiatan belajar mengajar, aktif dalam mengerjakan soal, bertanya apabila tidak mengerti, memberi tanggapan, dan mengajukan ide, membuat kesimpulan dari materi yang di ajarkan secara mandiri. Karena semua itu akan menambah pengetahuan siswa serta mencapai tujuan yang diinginkan oleh siswa demi  mencapai cita-citanya.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[42].
Proses pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu diserahkan pada guru khususnya pada guru PAI dan Waka bagian kurikulum. Dalam hal ini guru merupakan ujung tombak dalam proses pembeajaran dan penentu dalam setiap perkembangan peserta didik. Guru bisa mengembangakan proses pembelajaran dari teori-teori pembelajaran dan pengalaman yag sudah dicapai sebelumnya. Guru bisa mengetahui perilaku siswa, karakter serta kemampuan yang dimiliki siswa.  Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses pengembangan kurikulum ini semua dipasrahkan kepada ustadz ataupun ustadzah, terutama waka bagian kurikulum. Ustad ataupun ustadzah yang akan membimbing siswa dalam proses belajar mengajar, guru juga merupakan penentu perkembangan peserta didik. Nah, dari itu para guru khususnya guru pendidikan agama diminta oleh kepala sekolah untuk bisa mengembangakan kurikulum khususnya dalam proses pembelajaran dikelas agar siswa tidak jenuh mengikuti kegiatan proses pembelajaran baik dari teori pengalaman atau teori yang ia ketahui. Kepala sekolah memasrahkan kepada kami karena gurulah yang mengetahui karakter siswa, perilaku, serta kemampuan siswa ketika didalam dan di luar kelas. (W/F2/I1/T1/27-01-2016)[43].
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses pelaksanaan kurikulum ini semua diserahkan pada para guru, khususnya para guru PAI dan wali kelas untuk melaksanakan pengembangan kurikulum yang telah direncanakan sebelumnya. Guru merupakan penentu dalam pendidikan ini maka dari itu guru harus bisa mengembangakan kurikulum pembelajaran didalam kelas seperti teori-teori pengembangan kurikulum yang telah ditetapkan saat sebelum proses pembeajaran berlangsung. Proses pelaksanaan dipantau langsung oleh kepala sekolah demi mencapai pengembangan kurikulum yang baik dan mengontrol kerja para guru dalam proses pembelajaran.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[44].

Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses pelaksanaan kurikulum itu dipasrahkan kepada seluruh para guru. Guru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran, jadi guru diminta untuk mengembangkan proses pembelajaran didalam kelas, baik dari teori-teori pembelajaran ataupun pengalaman yang telah didapat sebelumnya, hal itu sudah termasuk bagian dari pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum ini dipasrakan kepada para guru  karena para guru yang mengetahui karakter siswa, perilaku sehari-harinya, pengetahuannya dan lain sebaginya. Kaau bukan guru yang memegang semua ini siapa lagi.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[45].

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu bahwa telah dilaksanakan guna mencapai keberhasilan pendidikan secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum menanamkan nilai-nilai keislaman terhadap siswa dan siswi.
Dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yang bertanggung jawab meliputi yaitu kepala sekolah, waka bagian kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa. Peran kepala sekolah yaitu membimbing, memantau, memberikan arahan, memotivasi, memberikan dukungan, mengontrol kurikulum yang telah diaksanakan. Kepala sekolah merupakan supervisi pendidikan, membimbing guru yang mengalami kesulitan dalam tugasnya, memberikan arahan dalam mengatasi masalah.
Sedangkan peran guru membimbing siswa, memantau dan mengawasi serta mengevaluasi. Membimbing siswa dalam pelaksanaan kurikulum khususnya dalam proses beajar, mengajar, memberikan pengetahuan serta memberi contoh yang baik atau tauladan bagi siswa karena guru merupakan panutan bagi siswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Partisipasi siswa cukup baik, siswa aktif, kreatif didalam kelas. Guru sangat mendukung kegiatan siswa didalam kelas. Guru memberikan kesempatan juga pada siswa yang kurang aktif agar kemampuan mereka bisa berkembang. Namun, guru tersebut juga memahami bahwa kemampuan siswa itu tidak sama antara yang satu dengan yang lain. Dan peran siswa dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum yaitu, mendengarkan guru, aktif di dalam kelas, mengajukan ide, bertanya tentang materi yang belum dimengerti dan membuat catatan khusus disetiap pelajaran. Hal itu bertujuan demi mengembangkan pengetahuan pada siswa dan pencapaian hasil belajar yang lebih baik.
Proses pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu diserahkan pada guru khususnya pada guru PAI dan Waka bagian kurikulum. Dalam hal ini guru merupakan ujung tombak dalam proses pembeajaran dan penentu dalam setiap perkembangan peserta didik. Guru bisa mengembangakan proses pembelajaran dari teori-teori pembelajaran dan pengalaman yang sudah dicapai sebelumnya. Guru bisa mengetahui perilaku siswa, karakter serta kemampuan yang dimiliki siswa.

c.       Penilaian Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu sudah dilakukan persiapan, agar pelaksanaan penilaian pengembangan kurikulum PAI dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Persiapan pengembangan kurikulum dilaksanakan melalui rapat dewan guru. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Ya, dengan adanya persiapan pelaksanaan penilaian ini dapat berjalan dengan lancar sehingga menghasilkan hal yang optimal. Serta para guru bisa bergegas membantu dalam persiapan penilaian kurikulum yang sudah dilaksanakan satu semester ini (selama satu ajaran berlangsung). Para guru juga membantu untuk mengungkapkan kepada peserta didik untuk mempersiapkan penilaian kurikulum ini yang berbentuk ujian akhir agar anak didik bisa belajar, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. (W/F3/I1/T1/27-01-2016)[46]

Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Ya, sudah dilakukan persiapan terhadap penilaian kurikulum PAI, agar penilaian pengembangan kurikulum bisa terlaksana dengan baik dan bagus. Persiapan ini melalui rapat dewan guru (musyawarah dewan guru) yang hasil akhir dari rapat disetorkan (tebusan) pada pimpinan Pondok Pesantren Mathlabul Ulum. agar pelaksanaan peniliaian nanti bisa dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Dewan guru diminta oleh pimpinan untuk menjaga siswa dalam pelaksanaan penilaian (ujian). (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[47]

Ustad Saiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan,  sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, sudah dilakukan persiapan terhadap penilaian kurikulum, agar penilaian pengembangan kurikulum nanti bisa tertata dengan rapi dan dilaksanakan dengan lancar. (W/F3/I3/T2/04-01-2016)[48].
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur target pencapaian selama satu ajaran berlangsung. Penilaian ini dilaksanakan berupa ujian safahi (lisan) dan tahriri (UTS dan UAS), ujian tengah semester telah dilaksanakan 07 Maret 2016 kemarin. Hal tersebut sesuai hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana wawancara berikut:
Ya, penilaian pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam sudah dilaksanakan untuk mengukur target pencapaian dalam satu ajaran, yang berlangsung selama satu tahun. Apakah peserta didik mampu menerima pembelajaran PAI dengan baik atau tidak. Penilaian terhadap PAI dilaksanakan berupa Ujian Tahriri (Ujian tengah semester dan ujian semester) Ujian Syafahi (lisan: mencakup 3 mata pelajaran, b.arab, b.inggris dan fiqih) mata pelajaran fiqih meliputi beberapa hal juga yaitu materi fiqih yang sudah diajarkan, praktek shalat sunnah dan do’anya (dhuha, jenazah, tahajjud dll), ngaji, do’a-do’a. Dalam ujian syafahi ini terdapat 3 penguji (2 dari ustadzah dan 1 dari muallimat), keaktifan siswa di dalam kelas, ujian praktik (shalat wajib dan sunnah, tayammum dan lain-lain). Syuratul kafaat mencakup hafalan juz’amma (Al-Qur’an Juz ke_30), Tahlil, do’a shalat sunnah (do’a shalat Tahajjud, Dhuha, Witir, dll), dan pelatihan jadi khotib (putra), pelatihan baca shalawat (putri) yang dilakukan oleh kelas II MA sebagai persyaratan kenaikan kelas ke III MA. (W/F3/I1/T1/27-01-2016)[49]

Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, penilaian terhadap pelaksanaan hasil kurikulum PAI telah dilaksanakan sejak kemarin lusa, sebagaimana waktu yang ditentukan pada waktu rapat dewan guru (musyawarah). Karena untuk mengetahui hasil pada mata pelajaran, yang didapat dari nilai UTS dan UAS. (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[50].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, penilaian terhadap kurikulum pendidikan Agama Islam telah dilaksanakan, karena untuk mengetahui kemampuan siswa yang telah dicapai selama satu ajaran berlangsung dan hasil dari pegembangan kurikulum PAI. (W/F3/I3/T2/04-02-2016)[51].
Hasil wawancara tersebut diperkuat oleh hasil observasi bahwa: Terlihat dibeberapa kelas siswa dan siswi sedang melaksanakan ujian tahriri, dengan beberapa guru dan siswi kelas akhir yang mengawasi pelaksanaan ujian. Siswa dan siswi melaksanakan ujian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ujian ini dilakukan untuk menilai pengetahuan siswa, sebagaimana yang telah diajarkan oleh para ustad dan ustadzah dalam proses pembelajaran. Siswa dengan semangat melaksanakan ujian atau mengerjakan soal yang diberikan ustadzah dengan konsentrasi dan tenang. (O/07-03-2016)[52].
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu dilaksanakan setiap akhir semester dan tengah semester, dan yang bertugas dalam penilaian pengembangan kurikulum PAI yaitu Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Waka bagian Kurikulum, Panitia Ujian, dan para guru. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin sebagai Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana petikan wawancara berikut: Kepala sekolah, bagian krukulum (Ust. Kamaruddin, S.Pd) yang bekerjasama dengan bagian kesiswaan (Ust. Thohir, S.Ag) dan seluru guru. Karena penilaian ini menyangkut hasil siswa maka yang bertugas seluruh guru dan siswa merupakan orang yang dinilai. (W/F3/I1/T1/27-02-2016)[53].
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: kepala sekolah, Waka bagian kurikulum dan para Dewan Guru. Tapi yang paling mengetahui hal ini ialah bagian kurikulum. Karena bagian kurikulum yang mengatur jalannya kurikulum PAI selama satu ajaran berlangsung. (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[54].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Waka bagian Kurikulum, Panitia Ujian, dan para guru. Semua itu bertugas terhadap penilaian pelaksanaan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu. (W/F3/I3/T2/04-02-2016)[55].
Penilaian pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif berupa pengetahuan siswa, afektif berupa sikap dan tingkah laku serta  psikomotorik berupa keterampilan siswa. Ketiga aspek tersebut bisa disebut juga dengan penilaian akademik dan non akademik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Guru menilai dari 3 aspek, yaitu: Aspek kognetif: siswa dinilai dari pengetahuan yang mereka peroleh dari guru atau pengetahuan intelegensi. seperti siswa, ujian tahriri (tulis), ujian syafahi (lisan). Aspek afektif: Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, kepribadian siswa (disiplin masuk kelas, akhlak, dan lain-lain). Aspek psikomotor: Ujian praktik, keterampilan siswa, seperti, shalat dhuhur berjamaah, shalat dhuha sebelum 15 menit sebelum masuk kelas dan ngaji bersama (majmu’), pada aspek psikomotorik itu masuk pada kegiatan intrakulikuler. (W/F3/I1/T1/27-01-2016)[56].

Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Saya dan para dewan guru yang lain menggunakan penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik. Kognitif berupa pengetahuan siswa, afektif berupa tingkah laku siswa setiap hari, seperi: kesopanan, akhlak kerapian dan lainnya, sedangkan psikomotorik berupa keterampilan. (W/F3/I3/T5/27-01-2016)[57].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan,  sebagaimana petikan wawancara berikut:
Penilaian terhadap siswa dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI melaui nilai akademik dan non akademik. Yang pertama, nilai akademik bersangkutan aspek kognitif yang berupa nilai-nilai pelajaran yang diperoleh siswa, ujian tahriri, ujian Syafahi. Aspek afektif berupa sikap siwa (kepribadian siswa). Yang kedua, nilai non akademik menyangkut penilaian aspek Psikomotorik: kepribadian siswa, seperti: kerajinan, kerapian, kesopanan, akhlak dan lain-lain. (W/F3/I2/T1/04-0-2016)[58].

Penilaian pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu diperoleh dengan hasil yang baik, nilai yang didapatkan siswa dari nilai UTS dan UAS bagus mendapat nilai 60 ke atas. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana petikan wawancara berikut: Hasil Penilaian pengambangan kurikulum baik, perolehan nilai siswa bagus, nilainya 60 ke atas. Hasil ini berupa (laporannya) raport siswa.(W/F3/I1/T1/27-04-2016)[59].
Ustad Tohir,S.Ag sebagai salah satu Guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Hasil dari penilaian pengembangan kurikulum PAI ini bagus, hasilnya berupa nilai siswa yang didapat dari keseharian siswa, nilai ujian UTS, ujian Syafahi dan UAS (tahriri). Penilaian dari hasil tersebut (UTS, syafahi, dan UAS) dikalkulasikan menjadi satu sehingga menjadi nilai akhir bagi siswa yang diletakkan diraport siswa. (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[60].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala Sekolah di Madrash Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Hasil penilaian pengembangan kurikulum PAI baik, siswa banyak mendapatkan nilai bagus yaitu di atas rata-rata. (W/F3/I2/T1/04-02-2016)[61].
Hasil wawancara tersebut diperkuat oleh hasil Dokumentasi bahwa Di meja guru terdapat hasil penilaian mata pelajaran PAI yang berupa raport. (D/T3/08-03-2016)[62].
Tabel : 4.3. : Tabel Penilaian Pengembangan Kurikulum
Contoh Tabel Penilaian

No
Komponen
Pengetahuan (kognitif)
Praktik (psikomotorik)
Sikap (afektif)
1
Mata pelajaran



Pendidikan Agama Islam



a.    Al-Qur’an Hadits
-
-
-
b.    Aqidah akhlak
-
-
-
c.    Fiqih
-
-
-
d.   SKI
-
-
-
2
PKn
-
-
-
3
Bahasa Indonesia
-
-
-
4
Bahasa Inggris
-
-
-
5
Bahasa Arab
-
-
-

Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu sudah dilakukan, agar pelaksanaan penilaian pengembangan kurikulum PAI dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Persiapan pengembangan kurikulum dilaksanakan melalui rapat dewan guru. Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur target pencapaian selama satu ajaran berlangsung. Penilaian ini dilaksanakan berupa ujian safahi dan tahriri. Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yang berupa ujian tengah semester dilaksanakan pada 07 Maret 2016.
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu lainnya dilaksanakan setiap akhir semester, dan yang bertugas dalam penilaian pengembangan kurikulum PAI yaitu Kepala sekolah, Wakil kepala sekolah, Waka bagian kurikulum, Panitia Ujian, dan para guru. Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek yaitu Aspek kognitif berupa pengetahuan siswa, afektif berupa sikap dan tingkah laku serta  psikomotorik berupa keterampilan siswa. Ketiga aspek tersebut bisa disebut juga dengan penilaian akademik dan non akademik. Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif berupa pengetahuan siswa, afektif berupa sikap dan tingkah laku serta  psikomotorik berupa keterampilan siswa. Ketiga aspek tersebut bisa disebut juga dengan penilaian akademik dan non akademik. Penilaian pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu diperoleh dengan hasil yang baik, nilai yang didapatkan siswa dari nilai UTS dan UAS bagus mendapat nilai 60 ke atas.




C.    PEMBAHASAN
1.      Perencanaan Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
Dalam paparan data hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu melaksanakan fungsi manajemen yang berbentuk Perencanaan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Dalam sebuah pendidikan perencanaan pengembangan kurikulum memanglah sangat penting agar beberapa program tertata rapi sehingga mencapai tujuan yang maksimal. Dalam sebuah pendidikan pengembangan kurikulum tanpa ada perencanaan terlebih dahulu semua tidak akan berjalan dengan sempurna.
Kegiatan perencanaan pengembangan kurikulum dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Kegiatan tersebut berupaya mempermudah menerapkan program yang telah tersusun terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Dimana dalam sebuah perencanaan ini melibatkan beberapa unsur pokok. pertama people, yang meliputi pimpinan lembaga pendidikan (Kepala Sekolah), Waka bagian kurikulum, dan guru. Kedua gagasan (Idieas) dan ketiga, benda (Thing) yang mengahasilkan strukut kurikulum atau program pendidikan yang meliputi Intra kurikuler, eksta kurikuler dan ko kurikuler, RPP dan silabus.
Waka bagian kurikulum sebagai tata pelaksana kurikulum yang mengatur semua proses pelaksanaan kurikulum. Guru itu lebih menenkankan terhadap lancarnya kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas. Pengembangkan sumber-sumber pengembangan kurikulum dengan menyesuaikan minat dan bakat siswa, tata nilai lingkungan masyarakat sekitar, kebudayaan, serta melihat kurikulum sebelumnya sebagai panduan untuk mengembangkan kurikulum selanjutnya.
Menurut R. Alec Mackendlie yang dikutip oleh Oemar Hamalik bahwa dam teori proses manajemen dalam tiga dimensi. Ada tiga unsur pokok yang berkenaan dengan pekerjaan manajer ialah gagasan (Idieas) atau hal (Thing) dan orang (People). Unsur tersebut direfleksikan dalam tugas-tugas:
a)    Berfikir konseptual, yakni seorang merumuskan gagasan dan kesempatan-kesempatan baru dalam organisasi (sekolah).
b)   Adminitrasi, yakni merinci proses manajemen
c)    Kepemimpinan, yaitu memotivasi orang-orang supaya melaksnakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi (sekolah).[63]

Salah satu fungsi manajemen adalah Fungsi perencanaan untuk mengembangkan suatu rencana, seseorang harus mengacu ke masa depan (forecast) atau menentukan pengaruh pengeluaran biaya atau keuntungan, menetapkan perangkat tujuan atau hasil akhir; menyusun program yakni menetapkan prioritas dan urutan strategi, anggaran biaya atau alokasi sumber-sumber, menetapkan prosedur kerja dengan metode yang baru dan mengembangkan kebijakan-kebijakan berupa aturan dan ketentuan.[64]
Perencanaan semua program kurikulum akan tertata dan untuk mengetahui apa perencanaan kurikulum itu sesuai dengan visi dan misi sekolah atau perlu dievaluasi. Dalam visi Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu tercantum menjadi madrasah yang mampu mendidik, membina dan mengasuh dalam rangka dakwah islamiyah hal ini demi memberikan dan mencetak peserta didik lebih baik dan memberikan output/alumni yang berjiwa besar menjadi warga yang baik sesuai dengan misi yang telah ditetapkan disekolah.
Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu telah melaksankan perencanaan pengembangan kurikulum PAI sebagai langkah awal dalam pelaksanaan kurikulum, karena dengan perencanaan semua program tersusun dengan rapi dan mengahasilkan kurikulum yang maksimal. Dan kegiatan pembelajaran itu merupakan muara dari keseluruhan proses penyelenggaraan kurikulum. Perkembangan kurikulum diperlukan untuk membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan dari berbagai bahan kajian dan pelajaran yang diperoleh oleh siswa.
Pengembangan kurikulum disuatu lembaga pendidikan harus memperhatikan kejiwaan, keagamaan dan perkembangan peserta didik. Secara psikologis setiap anak didik memiliki perbedaan baik minat, bakat maupun potensi yang dimilikinya, walaupun secara fisik mungkin saja ada dua atau lebih anak-anak yang sama, namun secara psikis antar mereka sebenarnya tidak sama.
Dalam mata pelajaran pendidikan agama islam dimaksudkan untuk untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama yang hal ini sudah dijelasakan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak.. Etika dan budi pekerti harus ditanamkan dalam diri peserta didik agar mereka mampu berperilaku baik terhadap ustad/ustadah, teman, orang tua.
Dalam mata pelajaran fiqih diarahakan untuk mengantarkn peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi muslim/muslimah yang selalu menjalankan Syariat Islam secara kaffah (sempurna). Dalam mata pelajaran fiqih ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat memilki pemahaman dan pengahayatan yang lebih mendalam tentang pokok ajaran Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan hewan. Selain itu di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu materi fiqih ini dikelompokkan pada daftar ujian Syafahi dimana siswa harus menghafal do’a-do’a harian setelah shalat wajib dan sunnah, surat-surat pendek, baca Al-Qur’an lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa yang dipelajari dikelas, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangakan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas mata pelajaran keterampilan.
Selain dalam pelajaran pendidikan agama Islam terdapat pelajaran muatan lokal yang meliputi Ilmu Pendidikan sebagai bahan untuk mengetahui pendidikan sebenarnya. Adminitrasi pendidikan merupakan pengetahuan tentang tatausaha dalam pendidikan. Ilmu jiwa umum merupakan pemahaman tentang penjiwaan seorang, baik jasmani dan rohani. Ushul fiqh merupakan ilmu yang mempelajari dasar-dasar jalan yang harus ditempuh di dalam melakukan istimbat hukum dari dalil-dalil syara’, dimana peserta selain dapat memahami makna fiqh yang sebenarnya. Nahwu merupakan tata bahasa yang baik dalam bahasa arab, siswa dapat membuat kalimat atau berbicara dengan baik sesuai dengan nahwu dan sorrof. Dalam muatan lokal juga terdapat Shorrof dan imla’/khot.

2.      Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu bahwa telah dilaksanakan guna mencapai keberhasilan pendidikan secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum menanamkan nilai-nilai keislaman terhadap siswa dan siswi.
Pelaksanaan kurikulum adalah proses yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar  telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasrana yang diperlukan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pelaksanaan ini termasuk didalamnya kengiatan pengorganisasian dan kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan. Seperti pembagian pekerjaan ke dalam berbagai tugas khusus yang harus dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran[65].
Dalam mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien seperti dalam mata pelajaran fiqih dilakukan dengan metode ceramah, praktik. Dalam metode ceramah untuk menjelaskan materi fiqih, praktik yaitu memudahkan dalam mencerna pengetahuan yang sudah didapat, sehingga dalam hal ini tertanamlah nilai-nilai keislaman kepada peserta didik.
Dalam fungsi manajerial pelaksanaan proses pembelajaran, selain mencakup Fungsi pengorganisasian, terdapat pula fungsi kepemimpinan. Artinya dalam pembelajaran, kepala sekolah merupakan bertindak sebagai pemimpin yang mampu memberikan bimbingan pada bahan-bahan operasional pembelajaran. Di antara acuan operasional yang mampu mencapai tujuan adanya kurikulum. Syarat-Syarat kurikulum adalah, fokus dan arahnya jelas bagi semua orang. Relevan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat, efektif, fleksibel dan efisien.
Leading (Kepemimpinan) meliputi lima kegiatan, yaitu:
a)      Mengambil keputusan
b)      Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
c)      Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d)     Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompok
e)      Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[66]

Kepala sekolah merupakan supervisi pendidikan yang harus membantu cara kerja para guru. Tugas kepala sekolah memberikan bimbingan kepada guru seperti  bimbingan dalam membentuk program pengajaran, bimbingan dan konseling, hasil belajar siswa dan lain sebagainya. Serta tugas kepala sekolah memberikan dukungan dari segi materi, motivasi dalam mengajar guru sehingga guru bisa lebih semangat dan mempunyai metode yang lebih baik dalam mengajar.
Selain fungsi pelaksanaan di atas, dalam pengembanagan kurikulum PAI dijelaskan bahwa Pengembangan kurikulum dimaknai sebagai suatu proses total dimana komponen-komponen yang berbeda seperti perencanaan kurikulum, perumusan kebijakan kurikulum, implementasi dan penilaian kurikulum memainkan peranan yang penting.
Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional. Kedudukan kurikulum berfungsi sebagai perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran itu merupakan muara dari keseluruhan proses penyelenggaraan kurikulum. Perkembangan kurikulum diperlukan untuk membantu guru dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan dari berbagai bahan kajian dan pelajaran yang diperoleh oleh siswa sesuai dengan jenjang dan satuan pendidikan. Para pengembangan (developers) telah menemukan beberapa pendekatan dalam pegembangan kurikulum yang dimaksudkan pendekatan cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh kurikulum yang baik. Pendektan yang dikembangkan para pengembang adalah:

a.         Pendekatan Subjek Akademik
Pendekatan subjek akademis dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada sistemasisasi disiplin ilmu masing-masing. Setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi tertentu yang berbeda dengan sistemasisasi ilmu lainnya. Pengembangan kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran apa yang harus dipelajari oleh peserta didik, yang diperlukan untuk (persiapan) pengembangan disiplin ilmu.[67]
Pendidikan agama Islam disekolah meliputi aspek Al-Qur’an/hadits, keimanan, akhlak, ibadah/muamalah, dan tarikh/sejarah umat Islam. Sedangkan di madrasah aspek-aspek tersebut dijadikan sebagian sub-sub mata pelajaran PAI yang meliputi: mata pelajaran Al-Qur’an-Hadits, fiqih, Aqidah Akhlak, dan sejarah kebudayaan Islam. Pendekatan subyek akademis ini dilaksnakan di Madrasah Aliyah Al-amien Jambu seperti tabel berikut:
Tabel. 4.6 Penggunaan Pendekatan Subjek Akademis
No
Sub Mata Pelajaran
Keterangan
1
Al-Qur’an Hadits
Memahami, mengahafal firman Allah dan hadits sesuai dengan materi pelajaran, memahami tajwid yang terdapat dalam Al-Qur’an tersebut. Dengan demikian siswa lebih memahami dan mengingat mata pelajaran. Dalam pengembangan kurikulum siswa harus mengahafal jus amma dan do’a-do’a setelah shalat wajib dan sunnah supaya ketika alumni siswa bisa mengamalkan yang sudah dipelajari di sekolah.
2
Fiqih
Di dalam materi fiqih meliputi fiqih muamalah dan munakahat, hal tersebut harus dipelajari oleh siswa untuk bisa melakukan jual beli dengan baik. Dalam fiqih munakahat, siswa dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kekeluargaan.
3
Aqidah akhlak
Di dalam materi aqidah akhlak meliputi budi pekerti, moral dan etika. Siswa harus dibina agar dapat berperilaku baik terhadap teman, guru orang tua dan lain sebagainya.

b.         Pendekatan Humanistis
Kurikulum ini berpusat pada peserta didik (student-centered) dan mengutamakan perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari proses belajar. Kesejahteraan mental dan emosional peserta didik harus dipandang sentral dalam kurikulum agar belajar itu memberi hasil maksimal. Prioritasnya adalah pengalaman pelajar yang diarahkan pada tanggapan minat, kebutuhan, dan kemampuan anak.[68]
Pendekatan humanistis dalam pengembangan kurikulum bertolah dari ide “memanusiakan manusia”. Penciptaan konteks yang akan memberi peluang manusia untuk menjadi yang lebih human, untuk mempertinggi harkat manusia merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan program pendidikan. Sesuai dengan yang telah dilaksanakan oleh Ustad Syaiful Bahri sebagai  kepala sekolah, Siswa ikut berpartisipasi dengan baik dengan semangat yang luar biasa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa juga diminta aktif, kreatif dalam proses belajar mengajar sehingga ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak jenuh mengikuti pelajaran.
Keaktifan siswa di dalam kelas merupakan hal yang penting karena jika siswa tidak aktif maka kelas akan terasa pasif dan sepi sehingga membuat siswa tidak semangat dalam belajar dan merasa bosan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Aktif dalam kegiatan belajar mengajar, aktif dalam mengerjakan soal, bertanya apabila tidak mengerti, memberi tanggapan, dan mengajukan ide, membuat kesimpulan dari materi yang di ajarkan, membuat catatan khusus. Keaktifan, kekreatifan siswa dalam proses belajar mengajar perlu dukungan oleh guru sehingga mereka dapat mengeluarkan kemampuan atau potensi yang dimiliki. Dengan hal tersebut kegiatan belajar mengajar dapat mengahasilkan suatu yang maksimal.
Tugas guru/pendidik adalah menciptakan situasi yang permitif dan mendorong siswa untuk mencari mengembangkan pemecahan sendiri. Pendidikan lebih menekankan bagaimana mengajar siswa (mendorong siswa), dan bagaimana merasakan dan bersikap pada peserta didik. Tujuan pengajaran adalah memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan.[69]
Sesuai dengan teori di atas dan temuan dilapangan bahwa di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu melaksanakan pendekatan humanistis yaitu guru membantu siswa dalam mengemukakan pendapat/ide. Saat pembelajaran berlangsung ustad/ustadah terlebih dahulu memberikan penjelasan untuk mengembangkan atau memperluas pengetahuan siswa, setelah itu guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapat terhadap materi yang telah diajarakan. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga siswa bisa aktif di dalam kelas dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengemukakan pendapat.
Tugas guru dalam hal ini menyampaikan materi pelajaran, mengawasi dan mengawasi kegiatan peserta didik dalam proses belajar mengajar, membimbing siswa ketika mengalami kesulitan baik kesulitan dalam mengerjakan tugas mengutarakan pendapat dan menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan ektra kulikuler. Jika tugas guru sudah dilaksanakan maka akan memberikan penghasilan kurikulum yang baik. Guru itu merupakan tauladan yang baik untuk anak didik, maka dari itu guru harus memberikan contoh yang baik untuk peserta didik.

c.         Pendekatan Tekhnologis
Pendekatan tekhnologis dalam menyusun kurikulum agama Islam bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Materi yang diajarkan, kriteria evaluasi sukses dan strategi belajarnya ditetapkan sesuai dengan analisis tugas (job analysis) tersebut. Kurikulum berbasis kompetensi yang sedang digalakkan disekolah/madrasah termasuk dalam katagori pendekatan tekhnologis.
Dalam pengembangan kurikulum PAI, pendekatan tersebut  digunakan untuk pembelajaran PAI yang menekankan pada know how cara menjalankan tugas-tugas tertentu. Misalnya cara menjalankan shalat, haji, puasa, zakat, mengkafani jenazah, shalat jenazah, dan seterusnya. Dalam pelajaran fiqih, guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu memberi contoh cara mengkafani jenazah dan shalat jenazah yang sebenarnya melalui metode praktik.
Dalam metode praktik tersebut siswa dapat mengetahui bagaimana tata mengakafani jenazah untuk laki-laki dan perempuan, gerak-gerik cara melaksanakan shalat jenazah, bacaan shalat jenazah, rukun dan syarat shalat jenazah. Dengan demikian, siswa dapat melaksanakan tugas-tugas tata cara mengakafani jenazah dan melaksanakan shalat jenazah.
Pembelajaran PAI dikatakan menggunakan pendekatan tekhnologis, bilamana ia menggunakan pendekatan sistem dalam menganalisis masalah belajar, merencanakan, mengelola, melaksanakan, dan menilainya. Disamping itu, pendekatan tekhnologis ingin mengajar kemanfaatan tertentu, sehingga proses dan rencana produknya (hasilnya) diprogram demikian rupa, agar pencapaian hasil pembelajarannya (tujuan) dapat dievaluasi dan diukur dengan jelas dan terkontrol. Dari rencana proses pembelajaran sampai mencapai hasil tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.[70]

d.        Pendekatan Rekontruksionalisme
Pedekatan rekontruksi sosial berasumsi bahwa manusia adalah sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya selalu membutuhkan manusia lain, selalu hidup bersama berinteraksi dan bekerjasama. Melalui kehidupan bersama dan kerjasama itulah manusia dapat hidup, berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan hidup dan memecah berbagai masalah yang dihadapi.
Pendekatan rekontruksi sosial yang dilakukan di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu seperti saat proses belajar mengajar peserta didik dibentuk kelompok untuk memecahkan sebuah masalah, misalnya kenakalan remaja. Dalam proses menyelesaikan masalah tersebut siswa saling bekerjasama satu dengan yang lainnya, yaitu dengan cara memberikan pendidikan yang lebih diluar di sekolah dan diluar sekolah, memberikan pengetahuan tentang keislaman pada siswa. Dari itu kegiatan tersebut lebih mementingkan kerja sama antara siswa dan siswa, siswa dan guru demi melancarkan kegiatan belajar mengajar.
Pedekatan rekontruksi sosial berasumsi bahwa manusia adalah sebagai makhluk sosial yang dalam kehidupannya selalu membutuhkan manusia lain, selalu hidup bersama berinteraksi dan bekerjasama. Melalui kehidupan bersama dan kerjasama itulah manusia dapat hidup, berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan hidup dan memecah berbagai masalah yang dihadapi.

3.    Penilaian Pengembangan Kurikulum PAI Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
Penilaian merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran, karena dari proses pembelajaran tersebut guru perlu mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Fungsi penilaian untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah yakni seberapa keaktifannya dalam mengubah tingkah laku siswa kearah tujuan pendidikan yang diharapakan[71].
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur target pencapaian selama satu tahun ajaran berlangsung. Penilaian ini dilaksanakan berupa ujian akhir sekolah
Penilaian diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai. Penilaian ini dilakukan guna untuk mengetahui kinerja suatu lembaga yang telah dilakukan apakah sudah sesuai dengan dengan perencanaan semula, serta untuk mengetahui hasil-hail yang telah dicapai waktu tertentu.
Menurut Benjamin Bloom dalam bukunya Nana Sudjana Penilaian Hasil Belajar Mengajar bahwa hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu: pertama, ranah kognitif yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis, dan evaluasi. Kedua, ranah afektif yaitu berkenaan dengan sikap yang meliputi penerimaan jawaban atau reaksi siswa. Ketiga, ranah psikomotorik yaitu berkenaan dengan hasill keterampilan dan kemampuan bertindak, yang meliputi gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, keharmonisan dan ketepatan, gerakan ketermpilan kompleks.[72]
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yang berupa ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Dan yang bertugas dalam penilaian pengembangan kurikulum PAI yaitu Kepala Sekolah, Wakil kepala Sekolah, Waka sekolah bagian Kurikulum, Panitia Ujian, dan para guru. Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif berupa pengetahuan siswa, afektif berupa sikap dan tingkah laku serta  psikomotorik berupa keterampilan siswa.
Selain penilaian ketiga aspek tersebut di atas, terdapat penilaian non akademis seperti hafalan Syuratul kafaat mencakup hafalan juz’amma (Al-Qur’an Juz ke_30), Tahlil, do’a shalat sunnah (do’a shalat Tahajjud, Dhuha, Witir, dll), dan pelatihan jadi khotib (putra), pelatihan baca shalawat (putri) yang dilakukan oleh kelas XI sebagai persyaratan kenaikan kelas ke XII. Selain itu juga terdapat ada penilaian kegiatan ektra kulikuler seperti kegiatan muhadharah, pramuka dan kesenian.



[1] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[2] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[3] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[4] Dokumentasi di kantor Madrasah Aliyah Al-Amien, (01-02-2016)
[5] Ust. Kamaruddin,S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[6] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[7] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[8] Obsevasi langsung di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, (02-02-2016)
[9] Dokumentasi dikantor Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, (02-02-2016)
[10] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[11] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[12] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[13] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[14] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[15] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[16] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[17] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[18] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[19] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[20] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[21] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[22] Ust. Kamaruddin,S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[23] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[24] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[25] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[26] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[27] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[28] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[29] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[30] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[31] Observasi langsung di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, (08-02-2016)
[32] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[33] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[34] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[35] Observasi langsung di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, (01-02-2016)
[36] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[37] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[38] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[39] Observasi langsung di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, (01-02-2016)
[40] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[41] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[42] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[43] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[44] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[45] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[46] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[47] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[48] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[49] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[50] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[51] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[52] Observasi langsung ke lokasi Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, 07-03-2016
[53] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[54] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[55] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[56] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[57] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[58] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[59] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016).
[60] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI (Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[61] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[62] Melihat Dokumen langsung di kantor  Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, (08-03-2016)
[63] Menurut R. Alec Mackendlie yan dikutib oleh Oemar Hamalik dalam bukunya Manajemen Pengembangan kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 32
[64] Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan kurikulum, 33
[65] Sri Minarti, Manajeman Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hlm. 97
[66] Ibid, hllm. 43-44
[67] Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, hlm. 140
[68] Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, hlm. 203
[69] Nik Haryati, Pengembangan Kurikulum PAI, hlm. 82
[70] Muhaimin, Pengembangan Kurikulum PAI, hlm. 164
[71] Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, hlm. 34
[72] Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hlm. 22-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMUGA BERMAMFAAT