BAB
IV
LAPORAN
PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Aliyah Al-Amien
Jambu
Madrasah Aliyah Al-Amien terletak di desa Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten
Sumenep. Sekolah ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di
wilayah Lenteng. Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan setingkat Madrasah
Aliyah yang ada di daerah pedesaan, Madrasah Aliyah Al-Amien berdiri dibawah
naungan Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Jambu Lenteng yang dirintis oleh KH.
Taufiqurrahman FM.
Setelah mendapatkan simpati dan dukungan dari masyarakat Jambu dan
masyarakat sekitarnya. Maka pada tahun 1986 didirikan Madrasah Aliyah Al-Amien
dengan status terdaftar di Kantor Departemen Agama Kabupaten Sumenep. Dan
akhirnya, niatan baik tersebut direspon dengan baik oleh masyarakat dengan
banyaknya para orang tua yang menyekolahkan anaknya di Madrasah Aliyah Al-Amien
Jambu.
Madrasah Aliyah di kabupaten Sumenep, Madrasah Aliyah Al-Amien
sejak awal berdirinya telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan dengan
jumlah muridnya yang cukup banyak. Ini terbukti pada tahun pelajaran 2015/2016
jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 280 siswa-siswi.
Tabel 4.3 Siswa dan Siswi Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu
Kelas
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
X
|
50
|
61
|
111
|
XI
|
32
|
38
|
70
|
XII
|
44
|
55
|
99
|
Jumlah Total
|
280
|
Dalam tahap perkembangan berikutnya, Madrasah Aliyah Al-Amien
telah memperlihatkan perkembangan yang cukup berarti. Dengan memiliki cukup
gedung sebagai sarana pendidikan yang lengkap, dan dilengkapi sarana penunjang
pembelajaran seperti Musholla, Ruang Perpustakaan, dan lapangan olahraga, maka Madrasah
Aliyah Al-Amien memantapkan dirinya sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
bisa diandalkan.
Secara geografis Madrasah Aliyah Al-Amien terletak di tempat yang
strategis, yaitu dekat dengan perkampungan penduduk dan dekat dengan persawahan
serta dekat dengan jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Lenteng dengan
Kecamatan lain, sehingga suasana belajar terasa nyaman dan kondusif tidak
tertinggal dengan berbagai informasi, disamping itu lokasinya mudah dijangkau
oleh siswa-siswinya. Secara global letak geografis Madrasah Aliyah Al-Amien
adalah sebagai berikut :
a.
Sebelah
Utara berbatasan perkampungan penduduk
b.
Sebelah
Timur berbatasan dengan Desa Daramista
c.
Sebelah
Selatan berbatasan dengan daerah pesawahan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ellak Daya.
Letak Madrasah Aliyah Al-Amien
hanya berjarak +3 Km dari pusat Kota Sumenep, tepatnya berada di sebelah
timur dari Kantor Kecamatan Lenteng. Setelah mendapatkan simpati dan dukungan dari berbagai
pihak utamanya masyarakat Jambu dan masyarakat sekitarnya maka Pondok Pesantren
Mathlabul Ulum dibawah naungan Yayasan Mathlabul Ulum terus istiqomah dan
mengembangkan beberapa lembaga antara lain Madrasah Aliyah Al-Amien berdiri
tahun 1986 dan mendapat Status Terakreditasi B.
- Identitas
Madrasah
Nama Madrasah : MA Al-Amien Jambu
NSM :
3123 5290 8364
NPSN :
20530416
Akreditasi :
B
Alamat :
Jambu, kec. Lenteng, kab. Sumenep
Nama Kepala Madrasah : Syaiful Bahri, S.Ag
SK Pendirian :
(Kw.13.4/4/PP.03.2/2363/1986)
Jenjang Akreditasi : Terakreditas B
Status Tanah : Milik Yayasan
Surat Kepemilikan Tanah : Wakaf
Luas Tanah : 2000 m²
2. Visi Dan Misi Sekolah
v Visi :
Menjadi madrasah yang
mampu mendidik, membina dan mengasuh dalam rangka Dakwah Islamiyah sebagai
kelanjutan dari Risalah Rasulullah.
v Misi Umum :
Mendidik dan
mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) muslim yang berkualitas (khaira
ummah)
v Misi Khusus :
a. Membentuk
dan mempersiapkan kader-kader ulama, du’aat atau pemimpin ummat (mundzirul
qaum).
b. Menyelenggarakan
pendidikan yang bertumpu pada nilai-nilai keislaman sehingga menghasilkan
alumni yang memiliki tanggung jawab terhadap agama, masyarakat dan bangsa.
3. Tujuan Pendidikan
a. Mewujudkan
generasi yang unggul dan berkwalitas menuju terbentuknya khairu ummah.
b. Mewujudkan
generasi mukmin, muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan
luas dan berpikiran bebas serta berkhidmah kepada masyarakat.
c. Melahirkan
ulama yang intelek yang memiliki keseimbangan dzikir dan fikir.
d. Mencetak
calon-calon pendidik yang profesional dan bertanggung jawab.
e. Mewujudkan
warga negara yang berkeribadian Indonesia, yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT.
B. Paparan Data Dan Temuan Penelitian
Dengan prosedur pengumpulan data yang
telah dipiih yaitu dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi dengan hasil temuan sebagai berikut:
- Perencanaan
Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep
Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep awal mula tidak
tertata dengan baik hanya diterapkan dan dilaksanakan tanpa ada keterangan yang
pasti. Akan tetapi beberapa tahun terakhir ini penegembangan kurikulum sudah
tertata rapi dalam bentuk struktur kurikulum atau program pendidikan yang mana
terdapat 3 program pendidikan yaitu Intra Kurikuler, ekstra kurikuler dan ko
kurikuler, silbus dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Perencanaan
pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten
Sumenep dilakukan agar semua program tertata rapi dan terorganisir serta bisa
terlaksana dengan lancar seperti yang diinginkan. Apabila pengembangan
kurikulum tanpa ada perencanaan terlebih dahulu semua tidak akan berjalan
dengan sempurna. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin
S.Pd Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten
Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena dengan adanya
perencanaan semua program kurikulum akan tertata dan untuk mengetahui apa
perencanaan kurikulum itu sesuai dengan visi dan misi sekolah atau perlu
dievaluasi.(W/F1/I1/T1/27-01-2016)[1].
Ustad Tohir, S.Ag salah seorang guru PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara
berikut: Ya, karena dengan adanya perencanaan kurikulum semua program kurikulum
akan tertata rapi dan bisa berjalan dengan sempurna seperti yang diinginkan.
(W/F1/I2/T1/27-01-2016)[2].
Ustad Saiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga menguatkan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Ya, karena dengan adanya perencanaan semua program kurikulum
akan tertata dan untuk mengetahui apa perencanaan kurikulum itu sesuai dengan
visi dan misi sekolah atau perlu dievaluasi. Seperti yang kita ketahui juga
bahwa setiap pekerjaan tanpa adanya perencanaan semua tidak akan berjalan
dengan sempurna. (W/F1/I3/T2/04-02-2016)[3].
Hasil wawancara di atas diperkuat pula
dengan analisis hasil dokumen yang menunjukkan bahwa di Madrasah Aliyah
Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep telah mempunyai dokumen
tentang pengembangan kurikulum yang tercantum dalam struktur kurikulum dan program
pendidikan (intra kurikuler, ekstra kurikuler, dan ko kurikuler) Perencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus. (D/01-02-2016)[4].
Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep dilaksanakan pada awal
tahun ajaran baru. Dilaksanakan pada permulaan tahun ajaran baru karena
berupaya mempermudah menerapkan program yang telah terencana terhadap proses
kegiatan belajar mengajar aktif. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad
Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan
Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Perencanaan
pengembangan kurikulum itu dilaksanakan sejak sebelum tahun ajaran baru. Karena
saat masuk ajaran baru atau proses belajar mengajar aktif program kurikulum
yang sudah direncanakan kita langsung menerapkan pada siswa.
(W/F1/I1/T1/27-01-2016)[5].
Ustad Tohir, S.Ag salah seorang guru PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara
berikut: Perencanaan pengembangan kurikulum ini biasanya dilaksanakan sebelum
tahun ajaran baru. Karena ketika sudah masuk ajaran baru program kurikulum yang
sudah direncanakan langsung diterapkan pada siswa.(W/F1/I2/T1/27-01-2016)[6].
Ustad Saiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga menguatkan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Perencanaan pengembangan kurikulum itu dilaksanakan saat
sebelum tahun ajaran baru. Karena ketika sudah masuk ajaran baru program
kurikulum yang sudah direncanakan bisa langsung diterapkan pada siswa.(W/F1/I3/T2/04-02-2016)[7].
Hasil wawancara tersebut diperkuat oleh
hasil pengamatan (observasi) bahwa terlihat dikantor sekolah kepala sekolah beserta
staf dan para guru berkumpul mendengarkan penjelasan kepala sekolah untuk
membicarakan pengembangan kurikulum serta penyusunan program pengembangan
kurikulum baik dari struktur kurikulum ataupun program pendidikan Rencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran (RRP) dan Silabus.(O/02-01-2016)[8].
Hal itu Juga diperkuat hasil pengecekan
dokumen bahwa dikantor sekolah/guru terdapat buku kurikulum dari Departemen
Agama (Depag), struktur kurikulum, tumpukan RPP dan silabu serta berbagai
dokumen lain yang menunjang tercapainya kurikulum yang baik.(D/27-02-2016)[9].
Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep penanggung jawabnya yaitu
kepala sekolah, waka bagian kurikulum dan para guru sebagai penyelenggara
pendidikan dan pelaksana kegiatan
belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin,
S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng
Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Kepala sekolah, Waka
kurikulum, dan para guru atau para asatidz. Karena semua itu bersangkutan
dengan penyelenggaraan pendidikan disekolah ini. (W/F1/I1/T1/27-01-2016)[10].
Ustad Tohir S.Ag sebagai salah Guru PAI Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Kepala
sekolah, waka kurikulum, dan para guru. Karena semua asatidz ini yang berperan
dalam proses kegiatan belajar mengajar.(W/F1/I2/T1/27-01-2016)[11].
Ustad Saiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Kepala sekolah, waka kurikulum atau bagian pelaksana, dan
para guru. Karena semua itu bersangkutan dengan proses belajar mengajar
disekolah.( W/F1/I3/T2/04-02-2016)[12].
Proses Perencanaan pengembangan
kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep melalui kegiatan
rapat yang dihadiri oleh semua komponen lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah
Al-Amien Jambu baik pimpinan atau kepala sekolah demi menciptakan kurikulum
yang baik. Waka bagian kurikulum sebagai tata pelaksana kurikulum yang akan
mengatur semua proses pelaksanaan kurikulum. Guru itu lebih menenkankan
terhadap lancarnya kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas. Hal ini
sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin S.Pd sebagai Waka bagian
kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses
perencanaan pengembangan kurikulum ini dimulai dari kami para guru dan kepala
sekolah serta bagian kurikulum mengadakan rapat pada tahun ajaran baru yang
dilaksanakan di kantor sekolah, hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil
kurikulum sebelumnya dan mengembangakan kurikulum baru demi tecapainya
pendidikan yang baik. Dan alhamdulillah rapat bejalan dengan lancar. (W/F1/I1/T1/27-01-2016)[13]
Ustad Tohir S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengungkapkan, sebagaimana petikan wawancara
berikut:
Proses
perencanaan pengembangan kurikulum melalui rapat para guru atau asatidz,
sebelumnya saya sebagai kepala sekolah memberitahukan kepada para guru untuk
mengadakan rapat ditahun ajaran baru. Dan saya tugaskan pada bagian pelaksana
kurikulum untuk mencatat apa saja yang akan dikembangkan dalam kurikulum untuk
tahun ajaran baru setalah kurikulum sebelumnya sudah dilaksanakan.(
W/F1/I2/T1/27-01-2016)[14]
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala
Sekolah menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses
perencanaan ini dilalui dari rapat yang diadakan pada tahun ajaran baru, yang
dikabarakan oleh kepala sekolah sebelumnya guna untuk menciptakan kurikulum
yang baik maka kami diminta untuk melaksanakan rapat. Rapat itu dihadiri oleh
pimpinan lembaga atau kepala sekolah, waka kurikulum serta para asatidz yang
merupakan bagian dari pelaksana pendidikan. Waka bagian kurikulum sebagai tata
pelaksana kurikulum yang akan mengatur semua proses pelaksanaan kurikuum nanti.
Tugas guru itu lebih menenkankan terhadap lancarnya kegiatan proses belajar
mengajar didalam kelas. (W/F1/I3/T2/04-02-2016)[15]
Perencanaan Pengembangan Kurikulum PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengembangkan sumber-sumber pengembangan
kurikulum dengan menyesuaikan minat dan bakat siswa, tata nilai lingkungan
masyarakat sekitar, kebudayaan, serta melihat kurikulum sebelumnya sebagai
panduan untuk mengembangkan kurikulum selanjutnya. Hal tersebut untuk dapat
membantu perkembangan siswa, siswa bisa meningkatkan minat dan bakatnya. Penanaman
nilai lingkungan masyarakat siswa berupaya siswa bisa berperilaku baik terhadap
masyarakat saat berada di luar sekolah, serta mampu mengembangkan budaya yang
ada didesa. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd
sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten
Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Saya dan semua
guru dan kepala sekolah mengembangkan pengembangan sumber kurikulum dengan
menyesuaikan kebutuhan siswa, minat siswa, lingkungan masyarakat sekitar,
budaya, dan juga dengan menyesuaikan kurikulum yang sebelumnya. Karena, dengan
demikian hal itu bisa memberikan perkembangan pada siswa sesuai dengan apa yang
mereka inginkan. Apalagi manusia makhluk yang berbudaya, jadi siswa bisa ikut
serta menciptakan budaya itu ditempat atau desa masing-masing. Dan di lembaga
ini saat kelas tiga atau kelas akhir kami adakan khidmah tarbawiyah sebagai
pelatihan siswa dan siswi kami berbaur dengan masyrakat banyak, dengan kegiatan
ini siswa bisa mengerti apa yang harus mereka lakukan jika berada didesa orang
bersama masyarakat nanti.( W/F1/I1/T1/27-01-2016)[16].
Ustad Tohir S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan
wawancara berikut:
Mengembangakan
sumber-sumber pengembangan kurikulum ini kami menyesuaikan dengan kebutuhan
anak/siswa saja, minat, nilai lingkungan masyarakat, serta kebudayaan dan juga
menyesuikan dengan kurikulum yang sebelumnya agar kurikulum ini bisa memberikan
hal yang baik buat siswa. Karena, dengan itu apabila sudah sesuai dengan
kebutuhan dan minat siswa serta nilai lingkungan masyarakat siswa akan merasa
nyaman dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan ketika diluar sekolah mereka
bisa berperilaku baik dihadapan masyarakat seperti yang telah diperoleh di
sekolah. (W/F1/I2/T1/27-01-2016)[17]
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Saya sendiri
sebagai kepala sekolah serta para guru atau asatidz mengembangkan pengembangan sumber kurikulum
dengan menyesuaikan kebutuhan dan minat siswa, tata tertib dilingkungan
masyarakat sekitar, kebudayaan, dan juga menyesuaikan penyusunan kurikulum yang
sebelumnya. Dengan menyesuaikan dengan minat serta kebutuhan siswa dapat
memberikan perkembangan pada siswa sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Karena, setelah diluar sekolah siswa diharapkan bebaur dengan masyarakat.
Manusia adalah makhluk yang berbudaya, siswa saat berada diluar sekolah bisa
membangun budaya yang baik ditempat mereka masing-masing sesuai dengan apa yang
telah diajarkan disekolah.( W/F1/I3/T2/04-02-2016)[18]
Perencanaan Pengembangan Kurikulum PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mendapatkan hasil yang berupa struktur
kurikulum muatan lokal, kegiatan siswa aktif, ekstra kurikuler, serta Silabus
dan Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal tersebut sesuai dengan
hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu Lenteng Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Hasil dari perencanaan pengembangan kurikulum yaitu berbentuk muatan lokal. Dan
seluruh santri bisa aktif didalam kelas dan bisa mengamalkan apa yang diajarkan
disekolah.(W/F1/I1/T1/27-01-2016)[19]
Ustad Tohir S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI Madrasah Aliyah Al-Amien megatakan, Jambu sebagaimana petikan wawancara
berikut: Hasil dari perencanaan pengembangan kurikulum berbentuk muatan lokal,
ektrakulikuler dan semuanya harus disesuaikan dengan kondisi siswa.(W/F1/I2/T1/27-01-2016)[20].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Hasilnya
berbentuk muatan lokal, membuat siswa aktif didalam kelas supaya siswa tidak
fakum didalam kelas. Yang hal ini tersusun dalam struktur kurikulum atau program
pendidikan yang meliputi Intar kurikuler, ekstra kurikuler dan ko kurikuler, silabus
dan RPP.( W/F1/I3/T2/04-02-2016)[21].
Hasil wawancara diperkuat dengan hasil
dokumentasi bahwa hasil dari perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu berbentuk struktur kurikulum, program pendidikan (intra
kurikuler, ekstra kurikuler dan ko kulikuler) muatan lokal. Sebagaimana tabel
berikut:
Tabel
4.4 : Struktur Pengembangan Kurikulum MA
Al-Amien (Lama)
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
||
Kelas
|
|||
X
|
XI
|
XII
|
|
A.
Mata pelajaran
|
|||
1.
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3.
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4.
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
5.
Bahasa Arab
|
-
|
2
|
2
|
6.
Matematika
|
4
|
4
|
4
|
7.
Sejarah
|
1
|
3
|
3
|
8.
Fisika
|
2
|
-
|
-
|
9.
Biologi
|
2
|
-
|
-
|
10.
Kimia
|
2
|
-
|
-
|
11.
Geografi
|
1
|
3
|
3
|
12.
Ekonomi
|
2
|
4
|
4
|
13.
Sosiologi
|
2
|
3
|
3
|
14.
TIK & keterampilan
|
2
|
2
|
2
|
15.
Pendidikan Jasmani
|
2
|
2
|
2
|
B.
Muatan Lokal
|
|||
a.
Usul Fiqh
b.
Nahwu
c.
Shorrof
|
1
1
1
|
-
-
-
|
-
-
-
|
C.
Pengembangan diri
|
|
|
|
Tabel 4.5 : Struktur
Pengembangan Kurikulum MA Al-Amien
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
||
Kelas
|
|||
X
|
XI
|
XII
|
|
A.
Mata pelajaran
|
|||
1.
Pendidikan Agama
a.
Al-Qur’an Hadits
b.
Aqidah Akhlak
c.
Fiqih
d.
SKI
|
2
1
2
1
|
2
2
2
-
|
2
-
2
2
|
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3.
Bahasa Indonesia
|
2
|
3
|
3
|
4.
Bahasa Inggris
|
2
|
3
|
3
|
5.
Bahasa Arab
|
2
|
2
|
2
|
6.
Matematika
|
2
|
3
|
3
|
7.
Sejarah
|
2
|
2
|
2
|
8.
Fisika
|
2
|
-
|
-
|
9.
Biologi
|
2
|
-
|
-
|
10.
Kimia
|
2
|
-
|
-
|
11.
Geografi
|
2
|
2
|
2
|
12.
Ekonomi
|
2
|
3
|
4
|
13.
Sosiologi
|
2
|
3
|
2
|
14.
TIK & keterampilan
|
1
|
1
|
1
|
15.
Pendidikan Jasmani
|
1
|
1
|
1
|
B.
Muatan Lokal
|
|
|
|
d.
Ilmu pendidikan
e.
Adminitrasi Pendidikan
f.
Ilmu jiwa umum
g.
Usul Fiqh
h.
Nahwu
i.
Shorrof
j.
Imla’/khot
k.
Aswaja
|
1
1
1
1
1
1
1
-
|
1
1
1
1
2
1
1
-
|
1
1
1
1
2
1
1
1
|
Pengembangan
Diri/ Pengembangan Kreatifitas/ Ekstrakurikuler
|
Jenis Kegiatan
|
1.
Pramuka
|
|
2.
Muhadharah
|
|
3.
Kesenian
|
Kepribadian
|
1.
Kelakuan
|
2.
Kerajinan & kedisiplinan
|
|
3.
Kerapian & Kebersihan
|
Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan,
dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa Perencanaan Pengembangan Kurikulum PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu awal mula tidak tertata dengan baik hanya
diterapkan dan dilaksanakan tanpa ada keterangan yang pasti. Akan tetapi beberapa
tahun terakhir ini pengembangan kurikulum sudah tertata rapi dalam bentuk
struktur kurikulum atau program pendidikan (intra kurikuler, ekstra kurikuler
dan ko kurikuler) silbus dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Perencanaan pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng
Kabupaten Sumenep dilakukan agar semua program tertata rapi dan terorganisir
serta bisa terlaksana dengan lancar seperti yang diinginkan. Apabila
pengembangan kurikulum tanpa ada perencanaan terlebih dahulu semua tidak akan
berjalan dengan sempurna.
Kegiatan perencanaan pengembangan
kurikulum dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Kegiatan tersebut berupaya
mempermudah menerapkan program yang telah terencana terhadap proses kegiatan
belajar mengajar. Yang bertanggung jawab dalam hai ini yaitu kepala sekolah,
waka bagian kurikulum dan para guru sebagai penyelenggara pendidikan dan pelaksana kegiatan belajar mengajar. Proses
Perencanaan pengembangan kurikulum dilalui kegiatan rapat yang dihadiri oleh
semua komponen lembaga pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu demi
menciptakan kurikulum yang baik. Waka bagian kurikulum sebagai tata pelaksana
kurikulum yang akan mengatur semua proses pelaksanaan kurikulum. Guru itu lebih
menenkankan terhadap lancarnya kegiatan proses belajar mengajar didalam kelas.
Pengembangkan sumber-sumber pengembangan
kurikulum dengan menyesuaikan minat dan bakat siswa, tata nilai lingkungan
masyarakat sekitar, kebudayaan, serta melihat kurikulum sebelumnya sebagai
panduan untuk mengembangkan kurikulum selanjutnya. Hal tersebut untuk dapat
membantu perkembangan siswa, siswa bisa meningkatkan minat dan bakatnya.
Penanaman nilai lingkungan masyarakat siswa berupaya siswa bisa berperilaku
baik terhadap masyarakat saat berada diluar sekolah, serta mampu mengembangkan
budaya yang ada di desa. hasil dai perencanaan ini berupa muatan lokal,
kegiatan siswa aktif, struktur kurikulum atau program pendidikan yang meliputi:
pertama intra kurikuler yaitu program-program pendidikan terjadwal yang
dilaksanakan pada jam-jam pelajaran secara formal di pagi hari dengan sistem
klasikal dan modern mencapai tujuan muatan lokal. Kedua, ekstra kurikuler
yaitu program-program pendidikan yang dilaksanakan di luar jam-jam pelajaran
formal untuk memperkuat moral dan sikap mental santri serta memperluas wawasan
dan menambah bekal keterampilan (pramuka, muhadharah, kursus bahasa arab dan
dan bahasa Inggris, olah raga, kesenian dan lain sebagainya). Ketiga, ko kurikuler yaitu
program-program pendidikan terjadwal yang dilaksanakan di luar jam-jam
pelajaran formal untuk menunjang, mematangkan dan memantapkan
pelajaran-pelajaran formal, sesuai dengan program yang digariskan silbus dan
perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP).
- Pelaksanaan
Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
Pelaksanaan pengembangan kurikulum di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu telah dilasanakan guna mencapai keberhasilan pendidikan
secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal. Hal
yang paling penting dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum menanamkan nilai-nilai
keislaman terhadap siswa dan siswi. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara
dengan Ustad Kamaruddin S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah
Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Ya, karena demi mewujudkan kualitas pendidikan yang baik.
dan bisa meningkatkan kualitas peserta didik baik dari IQ, EQ dan SQ. Dan juga
ingin menanamkan nilai-nilai keislaman pada siswa, seperti yang telah ada dalam
visi dan misi sekolah.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[22].
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Ya, karena ingin mencapai keberhasilan dalam proses
pendidikan secara efektif dan efisien. Dan yang terpenting untuk menanamkan nilai-nilai keislaman kepada
peserta didik.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[23].
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai kepala
sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, karena
ingin menciptakan pendidikan yang baik, menciptakan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal. (W/F2/I3/T2/04-02-2016)[24].
Penanggung jawab terhadap pelaksanaan
pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien meliputi yaitu kepala
sekolah, waka bagian kurikulum, Guru
Pendidikan Agama Islam, dan siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara
dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah
Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Waka bagian kurikulum, kepala sekolah, guru yang ditunjuk
atau wali kelas. Karena semua itu merupakan penentu keberhasilan pendidikan. (W/F2/I1/T1/27-01-2016)[25].
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Semua komponen yang disekolah, baik dari waka bagian kurikulum, kepala sekolah,
guru atau asatidz dan siswa. Karena semua itu bagian dari peyelenggaraan
pendidikan dan para guru merupakan pelaku pendidikan yang paling mengetahui
kondisi siswanya baik dari segi perilaku, kemampuan dan lain sebagainya.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[26].
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala
Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Waka kurikulum
lembaga atau madrasah ust. Kamaruddin, kepala sekolah dan guru. Karena mereka
merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan yang bertugas dalam
menjalankan kurikulum yang telah direncakanan sebelumnya. Dan para guru itu
merupakan penyampai informasi dalam proses pembelajaran, sehingga mereka
dituntut untuk dapat menghasilkan pengembangan kurikulum yang baik melalui
proses pembelajaran tersebut.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[27].
Pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu peran kepala sekolah yaitu membimbing,
memantau, memberikan arahan, memotivasi, memberikan dukungan, mengontrol
kurikulum yang telah diaksanakan. Kepala sekolah merupakan supervisi pendidikan,
membimbing guru yang mengalami kesulitan dalam tugasnya, memberikan arahan
dalam mengatasi masalah. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad
Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu
Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut: Peran
kepala sekolah yaitu memberikan pengarahan, bimbingan, dan dukungan. Karena
untuk membantu kesulitan yang di alami oleh guru. Dengan seperti itu, guru
merasa didampingi dan bisa meningkatkan semanagat para guru dan staf-staf dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[28].
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Memantau atau mengontrol kurikulum yang sudah dilaksanakan.
Karena untuk mengetahui kegiatan kurikulum yang dilaksanakan dan memantau
pekerjaan para guru, sehingga ketika guru mengalami kesulitan kepala sekolah
bisa membantu memberi arahan kepada guru itu, sampai guru tersebut bisa mengatasi
kesulitan yang dihadapi.( W/F2/I2/T1/27-01-2016)[29].
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala
Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Tugas saya
sendiri sebagai kepala sekolah Memberikan pengarahan, bimbingan, dukungan dari
segi materi, motivasi dan evaluasi. Karena kepala sekolah merupakan supevisi
pendidikaan yang harus membantu cara kerja para guru sehingga asatidz itu bisa
merasa nyaman dalam menjalankan tugasnya serta mereka merasa bahwa ada yang
mengawasi dan mendampingi, dengan cara seperti itu asatidz bisa semanagat dalam
melaksankan tugas-tugasnya. Jadi, tugas saya sebagai kepala sekolah harus
mengetahui cara kerja staf atau para guru agar pelaksanaan pengembangan
kurikulum ini bejalan dengan lancar.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[30]
Dari hasil wawancara tersebut diperkuat
dengan hasil pengamatan (observasi) bahwa terlihat kepala sekolah berjalan di
depan kelas memantau pelaksanaan kurikulum (proses beajar mengajar) demi
mengetahui kerja seorang guru dan keaktifan siswa dikelas sesuai dengan yang
sudah direncanakan sebelumnya. Terlihat juga di ruang guru (kantor) kepala
sekolah memberikan arahan pada salah seorang ustad/guru yang masih kurang bisa
mengaktifkan siswa didalam kelas.(O/08-02-2016)[31]
Sedangkan peran guru terhadap Pelaksanaan
pengembangan kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yaitu membimbing
siswa, memantau dan mengawasi serta mengevaluasi. Membimbing siswa dalam
pelaksanaan kurikulum khususnya dalam proses beajar mengajar, memberikan
pengetahuan serta memberi contoh yang baik atau tauladan bagi siswa karena guru
merupakan panutan bagi siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan
Ustad Kamaruddin S.Pd sebagai Waka
bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten
Sumenep, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Peran guru dalam
pelaksanaan kurikulum yaitu melaksanakan apa-apa yang telah ditentukan waktu
ajaran baru, seperti mengajar, mengawasi siswa, menciptakan kondisi lingkungan
kelas yang nyaman sehingga bisa menunjang terjadinya perubahan perilaku
terhadap peserta didik. Karena guru merupakan pendidik dan pembimbing bagi
siswa. Maka dari itu ustad ataupun ustadzah harus menjadi tauladan dalam kata
lain memberikan contoh yang baik bagi peserta didik.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[32]
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Peran guru dalam
pelaksanaan kurikulum menyampaikan, memantau dan mengawasi, membimbing siswa
dalam pelaksanaan kurikulum khususnya dalam proses beajar. Karena untuk
mengetaui apakah kurikulum yang telah dirangkai sesuai dengan kebutuhan siswa.
Dan juga guru harus membimbing siswa karena untuk mengubah perilaku siswa
sehingga dapat berinteraksi baik terhadap temanya, ustad ataupun ustadzah serta
orang yang lebih tua. Kita tau bahwa guru itu merupakan tauladan yang baik
untuk anak didik, maka dari itu kami harus memberikan contoh yang baik untuk
siswa dan siswi kami.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[33]
Ustad Syaiful Bahri, S.Ag sebagai Kepala
Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Peran guru yaitu
menyampaikan pelajaran pada siswa, membimbing, mengevaluasi pada siswa. Karena
mereka yang akan memberikan perubahan pada siswa, memberikan pengetahuan pada
siswa, serta pemberi contoh terhadap siswa. Maka dari itu, guru disini diminta
untuk menjadi tauladan bagi siswa. Kalau gurunya sudah tidak memberikan contoh
yang baik bagaimana muridnya bisa berperilaku baik, jadi guru harus memberikan
contoh perilaku baik, baik itu berperilaku pada teman sebaya, guru dan oranga
yang lebih tua.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[34]
Hasil wawancara tersebut diperkuat pula
dengan hasil pengamatan (observasi) bahwa terlihat didalam kelas guru sedang
memberikan atau menerangkan pelajaran kepada siswa, siswa tampak mendengarkan
penjelasan dari ustad. Ustad juga memberikan penilaian dari hasil kerja siswa
baik dari pekerjaan rumah dan penilaian didalam kelas. Dan terlihat juga bahwa ustad sedang
membimbing siswa yang kurang aktif dengan cara memberikan motivasi dan
masukan.(O/01-02-2016)[35]
Partisipasi siswa dalam pelaksanaan
proses belajar di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu sukup baik, siswa aktif,
kreatif di dalam kelas. Guru sangat mendukung kegiatan siswa didalam kelas dan
guru memberikan kesempatan juga pada siswa yang kurang aktif agar kemampuan
mereka bisa berkembang. Namun, guru tersebut juga memahami bahwa kemampuan
siswa itu tidak sama antara yang satu dengan yang lain. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara
dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah
Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Siswa ikut berpartisipasi dengan baik dengan semangat yang
luar biasa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa aktif didalam kelas,
kreatif untuk membuat kelas tidak sepi, semua itu juga perlu dukungan guru
untuk membuat semua siswa aktif karena kita ketahui bahwa kemampuan siswa yang
satu dengan yang lainnya itu tidak sama.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[36]
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan
wawancara berikut:
Partisipasi
siswa terhadap pelaksanaan belajar mengajar cukup baik, jika diputri
semangatnya luar biasa dalam proses belajar mengajar. Kami merasa nyaman ketika
memberikan arahan atau pengetahuan pada siswi kami, kalau putri orang gampang
di atur tidak membengkan pada asatidz beda dengan putra, kalu putra itu sulit
di atur, kadang sampai ada yang membangkan pada ustad. Tetapi meski demikian
kami tetap memberikan yang terbaik buat anak didik kami karena mereka sekolah
tujuan hanya mencari ilmu.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[37]
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Siswa ikut
berpartisipasi dengan baik dengan semangat yang luar biasa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Siswa juga diminta aktif, kreatif dalam proses
belajar mengajar sehingga ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa
tidak jenuh mengikuti pelajaran. Ketika siswa itu aktif dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar semua tujuan pembelajaran yang telah direncanakan
sebelumnya dapat dicapai dengan maksimal.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[38]
Dari hasil wawancara tersebut diperkuat
pula dengan hasil pengamatan (observasi) bahwa tampak didalam kelas siswa
mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa aktif didalam kelas, ada yang
bertanya terhadap pelajaran yang belum difahami dan ada juga yang memberikan
pendapat tentang pelajaran sebagai tambahan pengetahuan siswa lain. Terlihat
ustad sangat mendukung terhadap apa yang sudah dilakukan siswanya serta ustad
juga memberikan kesempatan terhadap siswa yang hanya bisa mendengarkan saja
didalam kelas agar siswa tersebut bisa aktif juga didalam kelas.(O/01-02-2016)[39].
Dalam Pelaksanaan pengembangan kurikulum
PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu peran siswa belajar yang baik,
mendengarkan guru, aktif didalam kelas, mengajukan ide, bertanya tentang materi
yang belum difahami dan membuat catatan
khusus disetiap pelajaran. Hal itu bertujuan demi mengembangkan pengetahuan
pada siswa dan pencapaian hasil belajar yang lebih baik. Hal tersebut sesuai
dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian
kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep,
sebagaimana petikan wawancara berikut: Aktif dalam kegiatan belajar mengajar,
aktif dalam mengerjakan soal, bertanya apabila tidak mengerti, memberi
tanggapan, dan mengajukan ide, membuat kesimpulan dari materi yang di ajarkan,
membuat catatan khusus. Karena semua itu akan menambah pengetahuan siswa serta
mencapai tujuan yang diinginkan oleh siswa demi mencapai cita-citanya.(W/F2/I1/T1/27-01-2016)[40].
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu
Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu juga mengatakan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Belajar dengan baik, mendengarkan apabila guru menerangkan.
Karena dengan mereka mengerjakan semua itu mereka bisa mengembangkan apa yang
telah mereka peroleh dari setiap proses pembelajaran. Mereka bisa mendapatkan
pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat, dan hasilnya bisa mencapai cita-cita yang
diinginkan oleh siswa.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[41].
Ustad Syaiful Bahri sebagai Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Aktif dalam kegiatan belajar mengajar, aktif dalam
mengerjakan soal, bertanya apabila tidak mengerti, memberi tanggapan, dan
mengajukan ide, membuat kesimpulan dari materi yang di ajarkan secara mandiri.
Karena semua itu akan menambah pengetahuan siswa serta mencapai tujuan yang
diinginkan oleh siswa demi mencapai
cita-citanya.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[42].
Proses pelaksanaan pengembangan
kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu diserahkan pada guru khususnya
pada guru PAI dan Waka bagian kurikulum. Dalam hal ini guru merupakan ujung
tombak dalam proses pembeajaran dan penentu dalam setiap perkembangan peserta
didik. Guru bisa mengembangakan proses pembelajaran dari teori-teori
pembelajaran dan pengalaman yag sudah dicapai sebelumnya. Guru bisa mengetahui
perilaku siswa, karakter serta kemampuan yang dimiliki siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara
dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah
Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep, sebagaimana petikan
wawancara berikut:
Proses pengembangan kurikulum ini semua
dipasrahkan kepada ustadz ataupun ustadzah, terutama waka bagian kurikulum.
Ustad ataupun ustadzah yang akan membimbing siswa dalam proses belajar
mengajar, guru juga merupakan penentu perkembangan peserta didik. Nah, dari itu
para guru khususnya guru pendidikan agama diminta oleh kepala sekolah untuk
bisa mengembangakan kurikulum khususnya dalam proses pembelajaran dikelas agar
siswa tidak jenuh mengikuti kegiatan proses pembelajaran baik dari teori
pengalaman atau teori yang ia ketahui. Kepala sekolah memasrahkan kepada kami
karena gurulah yang mengetahui karakter siswa, perilaku, serta kemampuan siswa
ketika didalam dan di luar kelas. (W/F2/I1/T1/27-01-2016)[43].
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses
pelaksanaan kurikulum ini semua diserahkan pada para guru, khususnya para guru
PAI dan wali kelas untuk melaksanakan pengembangan kurikulum yang telah
direncanakan sebelumnya. Guru merupakan penentu dalam pendidikan ini maka dari
itu guru harus bisa mengembangakan kurikulum pembelajaran didalam kelas seperti
teori-teori pengembangan kurikulum yang telah ditetapkan saat sebelum proses
pembeajaran berlangsung. Proses pelaksanaan dipantau langsung oleh kepala
sekolah demi mencapai pengembangan kurikulum yang baik dan mengontrol kerja
para guru dalam proses pembelajaran.(W/F2/I2/T1/27-01-2016)[44].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah juga menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Proses
pelaksanaan kurikulum itu dipasrahkan kepada seluruh para guru. Guru merupakan
ujung tombak dalam proses pembelajaran, jadi guru diminta untuk mengembangkan
proses pembelajaran didalam kelas, baik dari teori-teori pembelajaran ataupun
pengalaman yang telah didapat sebelumnya, hal itu sudah termasuk bagian dari
pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum ini dipasrakan kepada para
guru karena para guru yang mengetahui
karakter siswa, perilaku sehari-harinya, pengetahuannya dan lain sebaginya.
Kaau bukan guru yang memegang semua ini siapa lagi.(W/F2/I3/T2/04-02-2016)[45].
Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan,
dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu bahwa telah dilaksanakan guna mencapai
keberhasilan pendidikan secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan
hasil yang maksimal. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan pengembangan
kurikulum menanamkan nilai-nilai keislaman terhadap siswa dan siswi.
Dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum
PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yang bertanggung jawab meliputi yaitu kepala
sekolah, waka bagian kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa. Peran
kepala sekolah yaitu membimbing, memantau, memberikan arahan, memotivasi, memberikan
dukungan, mengontrol kurikulum yang telah diaksanakan. Kepala sekolah merupakan
supervisi pendidikan, membimbing guru yang mengalami kesulitan dalam tugasnya,
memberikan arahan dalam mengatasi masalah.
Sedangkan peran guru membimbing siswa,
memantau dan mengawasi serta mengevaluasi. Membimbing siswa dalam pelaksanaan
kurikulum khususnya dalam proses beajar, mengajar, memberikan pengetahuan serta
memberi contoh yang baik atau tauladan bagi siswa karena guru merupakan panutan
bagi siswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Al-Amien
Jambu Partisipasi siswa cukup baik, siswa aktif, kreatif didalam kelas. Guru
sangat mendukung kegiatan siswa didalam kelas. Guru memberikan kesempatan juga
pada siswa yang kurang aktif agar kemampuan mereka bisa berkembang. Namun, guru
tersebut juga memahami bahwa kemampuan siswa itu tidak sama antara yang satu
dengan yang lain. Dan peran siswa dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum yaitu,
mendengarkan guru, aktif di dalam kelas, mengajukan ide, bertanya tentang
materi yang belum dimengerti dan membuat catatan khusus disetiap pelajaran. Hal
itu bertujuan demi mengembangkan pengetahuan pada siswa dan pencapaian hasil
belajar yang lebih baik.
Proses pelaksanaan pengembangan
kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu diserahkan pada guru khususnya
pada guru PAI dan Waka bagian kurikulum. Dalam hal ini guru merupakan ujung
tombak dalam proses pembeajaran dan penentu dalam setiap perkembangan peserta
didik. Guru bisa mengembangakan proses pembelajaran dari teori-teori
pembelajaran dan pengalaman yang sudah dicapai sebelumnya. Guru bisa mengetahui
perilaku siswa, karakter serta kemampuan yang dimiliki siswa.
c.
Penilaian
Pengembangan Kurikulum Di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng
Kabupaten Sumenep
Penilaian
pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu sudah dilakukan
persiapan, agar pelaksanaan penilaian pengembangan kurikulum PAI dapat
terlaksana dengan baik dan lancar. Persiapan pengembangan kurikulum
dilaksanakan melalui rapat dewan guru. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien
Jambu, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Ya, dengan adanya persiapan pelaksanaan penilaian
ini dapat berjalan dengan lancar sehingga menghasilkan hal yang optimal. Serta
para guru bisa bergegas membantu dalam persiapan penilaian kurikulum yang sudah
dilaksanakan satu semester ini (selama satu ajaran berlangsung). Para guru juga
membantu untuk mengungkapkan kepada peserta didik untuk mempersiapkan penilaian
kurikulum ini yang berbentuk ujian akhir agar anak didik bisa belajar, sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal. (W/F3/I1/T1/27-01-2016)[46]
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu
Guru PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan
wawancara berikut:
Ya, sudah dilakukan persiapan terhadap penilaian kurikulum PAI, agar
penilaian pengembangan kurikulum bisa terlaksana dengan baik dan bagus.
Persiapan ini melalui rapat dewan guru (musyawarah dewan guru) yang hasil akhir
dari rapat disetorkan (tebusan) pada pimpinan Pondok Pesantren Mathlabul Ulum.
agar pelaksanaan peniliaian nanti bisa dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
Dewan guru diminta oleh pimpinan untuk menjaga siswa dalam pelaksanaan
penilaian (ujian). (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[47]
Ustad Saiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut: Ya, sudah dilakukan persiapan terhadap
penilaian kurikulum, agar penilaian pengembangan kurikulum nanti bisa tertata
dengan rapi dan dilaksanakan dengan lancar. (W/F3/I3/T2/04-01-2016)[48].
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu telah dilaksanakan yang bertujuan untuk mengukur target
pencapaian selama satu ajaran berlangsung. Penilaian ini dilaksanakan berupa
ujian safahi (lisan) dan tahriri (UTS dan UAS), ujian tengah semester telah
dilaksanakan 07 Maret 2016 kemarin. Hal tersebut sesuai hasil wawancara dengan Ustad
Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka bagian kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien
Jambu, sebagaimana wawancara berikut:
Ya, penilaian
pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam sudah dilaksanakan untuk mengukur
target pencapaian dalam satu ajaran, yang berlangsung selama satu tahun. Apakah
peserta didik mampu menerima pembelajaran PAI dengan baik atau tidak. Penilaian
terhadap PAI dilaksanakan berupa Ujian Tahriri (Ujian tengah semester dan ujian
semester) Ujian Syafahi (lisan: mencakup 3 mata pelajaran, b.arab, b.inggris
dan fiqih) mata pelajaran fiqih meliputi beberapa hal juga yaitu materi fiqih
yang sudah diajarkan, praktek shalat sunnah dan do’anya (dhuha, jenazah,
tahajjud dll), ngaji, do’a-do’a. Dalam ujian syafahi ini terdapat 3 penguji (2
dari ustadzah dan 1 dari muallimat), keaktifan siswa di dalam kelas, ujian
praktik (shalat wajib dan sunnah, tayammum dan lain-lain). Syuratul kafaat
mencakup hafalan juz’amma (Al-Qur’an Juz ke_30), Tahlil, do’a shalat sunnah
(do’a shalat Tahajjud, Dhuha, Witir, dll), dan pelatihan jadi khotib
(putra), pelatihan baca shalawat (putri) yang dilakukan oleh kelas II MA
sebagai persyaratan kenaikan kelas ke III MA. (W/F3/I1/T1/27-01-2016)[49]
Ustad Tohir, S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara
berikut: Ya, penilaian terhadap pelaksanaan hasil kurikulum PAI telah
dilaksanakan sejak kemarin lusa, sebagaimana waktu yang ditentukan pada waktu
rapat dewan guru (musyawarah). Karena untuk mengetahui hasil pada mata
pelajaran, yang didapat dari nilai UTS dan UAS. (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[50].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Ya, penilaian terhadap kurikulum pendidikan Agama Islam telah
dilaksanakan, karena untuk mengetahui kemampuan siswa yang telah dicapai selama
satu ajaran berlangsung dan hasil dari pegembangan kurikulum PAI. (W/F3/I3/T2/04-02-2016)[51].
Hasil wawancara tersebut diperkuat oleh
hasil observasi bahwa: Terlihat
dibeberapa kelas siswa dan siswi sedang melaksanakan ujian tahriri, dengan
beberapa guru dan siswi kelas akhir yang mengawasi pelaksanaan ujian. Siswa dan
siswi melaksanakan ujian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ujian ini
dilakukan untuk menilai pengetahuan siswa, sebagaimana yang telah diajarkan oleh
para ustad dan ustadzah dalam proses pembelajaran. Siswa dengan semangat
melaksanakan ujian atau mengerjakan soal yang diberikan ustadzah dengan
konsentrasi dan tenang. (O/07-03-2016)[52].
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu dilaksanakan setiap akhir semester dan tengah semester,
dan yang bertugas dalam penilaian pengembangan kurikulum PAI yaitu Kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, Waka bagian Kurikulum, Panitia Ujian, dan para
guru. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin sebagai Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana petikan wawancara
berikut: Kepala sekolah, bagian krukulum (Ust. Kamaruddin, S.Pd) yang
bekerjasama dengan bagian kesiswaan (Ust. Thohir, S.Ag) dan seluru guru. Karena
penilaian ini menyangkut hasil siswa maka yang bertugas seluruh guru dan siswa
merupakan orang yang dinilai. (W/F3/I1/T1/27-02-2016)[53].
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara
berikut: kepala sekolah, Waka bagian kurikulum dan para Dewan Guru. Tapi yang
paling mengetahui hal ini ialah bagian kurikulum. Karena bagian kurikulum yang
mengatur jalannya kurikulum PAI selama satu ajaran berlangsung. (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[54].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Waka bagian Kurikulum,
Panitia Ujian, dan para guru. Semua itu bertugas terhadap penilaian pelaksanaan
kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu. (W/F3/I3/T2/04-02-2016)[55].
Penilaian pengembangan kurikulum PAI di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif berupa pengetahuan
siswa, afektif berupa sikap dan tingkah laku serta psikomotorik berupa keterampilan siswa.
Ketiga aspek tersebut bisa disebut juga dengan penilaian akademik dan non
akademik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Waka Bagian Kurikulum Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Guru menilai
dari 3 aspek, yaitu: Aspek kognetif: siswa dinilai dari pengetahuan yang mereka
peroleh dari guru atau pengetahuan intelegensi. seperti siswa, ujian tahriri
(tulis), ujian syafahi (lisan). Aspek afektif: Keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar, kepribadian siswa (disiplin masuk kelas, akhlak, dan
lain-lain). Aspek psikomotor: Ujian praktik, keterampilan siswa, seperti,
shalat dhuhur berjamaah, shalat dhuha sebelum 15 menit sebelum masuk kelas dan
ngaji bersama (majmu’), pada aspek psikomotorik itu masuk pada kegiatan
intrakulikuler. (W/F3/I1/T1/27-01-2016)[56].
Ustad Tohir sebagai salah satu Guru PAI
di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara
berikut: Saya dan para dewan guru yang lain menggunakan penilaian kognitif, afektif
dan psikomotorik. Kognitif berupa pengetahuan siswa, afektif berupa tingkah
laku siswa setiap hari, seperi: kesopanan, akhlak kerapian dan lainnya,
sedangkan psikomotorik berupa keterampilan. (W/F3/I3/T5/27-01-2016)[57].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan wawancara berikut:
Penilaian
terhadap siswa dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum PAI melaui nilai
akademik dan non akademik. Yang pertama, nilai akademik bersangkutan aspek
kognitif yang berupa nilai-nilai pelajaran yang diperoleh siswa, ujian tahriri,
ujian Syafahi. Aspek afektif berupa sikap siwa (kepribadian siswa). Yang kedua,
nilai non akademik menyangkut penilaian aspek Psikomotorik: kepribadian siswa,
seperti: kerajinan, kerapian, kesopanan, akhlak dan lain-lain. (W/F3/I2/T1/04-0-2016)[58].
Penilaian pengembangan kurikulum di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu diperoleh dengan hasil yang baik, nilai yang didapatkan
siswa dari nilai UTS dan UAS bagus mendapat nilai 60 ke atas. Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara dengan Ustad Kamaruddin, S.Pd sebagai Waka Bagian
Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, sebagaimana petikan wawancara
berikut: Hasil Penilaian pengambangan kurikulum baik, perolehan nilai siswa
bagus, nilainya 60 ke atas. Hasil ini berupa (laporannya) raport siswa.(W/F3/I1/T1/27-04-2016)[59].
Ustad Tohir,S.Ag sebagai salah satu Guru
PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu mengatakan, sebagaimana petikan wawancara
berikut: Hasil dari penilaian pengembangan kurikulum PAI ini bagus, hasilnya
berupa nilai siswa yang didapat dari keseharian siswa, nilai ujian UTS, ujian
Syafahi dan UAS (tahriri). Penilaian dari hasil tersebut (UTS, syafahi, dan
UAS) dikalkulasikan menjadi satu sehingga menjadi nilai akhir bagi siswa yang
diletakkan diraport siswa. (W/F3/I2/T1/27-01-2016)[60].
Ustad Syaiful Bahri S.Ag sebagai Kepala
Sekolah di Madrash Aliyah Al-Amien Jambu menguatkan, sebagaimana petikan
wawancara berikut: Hasil penilaian pengembangan kurikulum PAI baik, siswa
banyak mendapatkan nilai bagus yaitu di atas rata-rata. (W/F3/I2/T1/04-02-2016)[61].
Hasil wawancara tersebut diperkuat oleh
hasil Dokumentasi bahwa Di meja guru terdapat hasil penilaian mata pelajaran
PAI yang berupa raport. (D/T3/08-03-2016)[62].
Tabel : 4.3. : Tabel
Penilaian Pengembangan Kurikulum
Contoh Tabel
Penilaian
No
|
Komponen
|
Pengetahuan
(kognitif)
|
Praktik
(psikomotorik)
|
Sikap
(afektif)
|
1
|
Mata
pelajaran
|
|
|
|
Pendidikan
Agama Islam
|
|
|
|
|
a. Al-Qur’an Hadits
|
-
|
-
|
-
|
|
b. Aqidah akhlak
|
-
|
-
|
-
|
|
c. Fiqih
|
-
|
-
|
-
|
|
d. SKI
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
PKn
|
-
|
-
|
-
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
-
|
-
|
-
|
4
|
Bahasa
Inggris
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Bahasa
Arab
|
-
|
-
|
-
|
Berdasarkan hasil wawancara, pengamatan,
dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di
Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu sudah dilakukan, agar pelaksanaan penilaian
pengembangan kurikulum PAI dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Persiapan
pengembangan kurikulum dilaksanakan melalui rapat dewan guru. Penilaian
pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu telah dilaksanakan
yang bertujuan untuk mengukur target pencapaian selama satu ajaran berlangsung.
Penilaian ini dilaksanakan berupa ujian safahi dan tahriri. Penilaian
pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yang berupa ujian
tengah semester dilaksanakan pada 07 Maret 2016.
Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu lainnya dilaksanakan setiap akhir semester, dan yang
bertugas dalam penilaian pengembangan kurikulum PAI yaitu Kepala sekolah, Wakil
kepala sekolah, Waka bagian kurikulum, Panitia Ujian, dan para guru. Penilaian
pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek
yaitu Aspek kognitif berupa pengetahuan siswa, afektif berupa sikap dan tingkah
laku serta psikomotorik berupa
keterampilan siswa. Ketiga aspek tersebut bisa disebut juga dengan penilaian
akademik dan non akademik. Penilaian pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif berupa pengetahuan
siswa, afektif berupa sikap dan tingkah laku serta psikomotorik berupa keterampilan siswa.
Ketiga aspek tersebut bisa disebut juga dengan penilaian akademik dan non
akademik. Penilaian pengembangan kurikulum di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu
diperoleh dengan hasil yang baik, nilai yang didapatkan siswa dari nilai UTS
dan UAS bagus mendapat nilai 60 ke atas.
C. PEMBAHASAN
1. Perencanaan Pengembangan Kurikulum Di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
Dalam paparan data hasil penelitian di
atas dapat dijelaskan bahwa Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu melaksanakan fungsi
manajemen yang berbentuk Perencanaan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama
Islam. Dalam sebuah pendidikan perencanaan pengembangan kurikulum memanglah
sangat penting agar beberapa program tertata rapi sehingga mencapai tujuan yang
maksimal. Dalam sebuah pendidikan pengembangan kurikulum tanpa ada perencanaan
terlebih dahulu semua tidak akan berjalan dengan sempurna.
Kegiatan perencanaan pengembangan
kurikulum dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru. Kegiatan tersebut berupaya
mempermudah menerapkan program yang telah tersusun terhadap proses kegiatan
belajar mengajar. Dimana dalam sebuah perencanaan ini melibatkan beberapa unsur
pokok. pertama people, yang meliputi pimpinan lembaga pendidikan (Kepala
Sekolah), Waka bagian kurikulum, dan guru. Kedua gagasan (Idieas)
dan ketiga, benda (Thing) yang mengahasilkan strukut kurikulum
atau program pendidikan yang meliputi Intra kurikuler, eksta kurikuler dan ko
kurikuler, RPP dan silabus.
Waka bagian kurikulum sebagai tata
pelaksana kurikulum yang mengatur semua proses pelaksanaan kurikulum. Guru itu
lebih menenkankan terhadap lancarnya kegiatan proses belajar mengajar di dalam
kelas. Pengembangkan sumber-sumber pengembangan kurikulum dengan menyesuaikan
minat dan bakat siswa, tata nilai lingkungan masyarakat sekitar, kebudayaan,
serta melihat kurikulum sebelumnya sebagai panduan untuk mengembangkan
kurikulum selanjutnya.
Menurut R. Alec Mackendlie yang dikutip
oleh Oemar Hamalik bahwa dam teori proses manajemen dalam tiga dimensi. Ada
tiga unsur pokok yang berkenaan dengan pekerjaan manajer ialah gagasan (Idieas)
atau hal (Thing) dan orang (People). Unsur tersebut direfleksikan
dalam tugas-tugas:
a)
Berfikir konseptual, yakni
seorang merumuskan gagasan dan kesempatan-kesempatan baru dalam organisasi
(sekolah).
b)
Adminitrasi, yakni merinci proses
manajemen
c)
Kepemimpinan, yaitu memotivasi
orang-orang supaya melaksnakan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
(sekolah).[63]
Salah
satu fungsi manajemen adalah Fungsi perencanaan untuk mengembangkan suatu
rencana, seseorang harus mengacu ke masa depan (forecast) atau
menentukan pengaruh pengeluaran biaya atau keuntungan, menetapkan perangkat
tujuan atau hasil akhir; menyusun program yakni menetapkan prioritas dan urutan
strategi, anggaran biaya atau alokasi sumber-sumber, menetapkan prosedur kerja
dengan metode yang baru dan mengembangkan kebijakan-kebijakan berupa aturan dan
ketentuan.[64]
Perencanaan
semua program kurikulum akan tertata dan untuk mengetahui apa perencanaan
kurikulum itu sesuai dengan visi dan misi sekolah atau perlu dievaluasi. Dalam
visi Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu tercantum menjadi madrasah yang mampu
mendidik, membina dan mengasuh dalam rangka dakwah islamiyah hal ini demi
memberikan dan mencetak peserta didik lebih baik dan memberikan output/alumni
yang berjiwa besar menjadi warga yang baik sesuai dengan misi yang telah
ditetapkan disekolah.
Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu telah melaksankan perencanaan pengembangan kurikulum PAI
sebagai langkah awal dalam pelaksanaan kurikulum, karena dengan perencanaan semua
program tersusun dengan rapi dan mengahasilkan kurikulum yang maksimal. Dan kegiatan
pembelajaran itu merupakan muara dari keseluruhan proses penyelenggaraan
kurikulum. Perkembangan kurikulum diperlukan untuk membantu guru dalam
mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan dari berbagai bahan
kajian dan pelajaran yang diperoleh oleh siswa.
Pengembangan kurikulum disuatu lembaga pendidikan
harus
memperhatikan kejiwaan, keagamaan dan perkembangan
peserta didik. Secara psikologis setiap anak didik memiliki perbedaan baik
minat, bakat maupun potensi yang dimilikinya, walaupun secara fisik mungkin
saja ada dua atau lebih anak-anak yang sama, namun secara psikis antar mereka
sebenarnya tidak sama.
Dalam mata pelajaran pendidikan agama islam
dimaksudkan untuk untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan
agama yang hal ini sudah dijelasakan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak.. Etika
dan budi pekerti harus ditanamkan dalam diri peserta didik agar mereka mampu
berperilaku baik terhadap ustad/ustadah, teman, orang tua.
Dalam mata pelajaran fiqih diarahakan untuk
mengantarkn peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara
pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi
muslim/muslimah yang selalu menjalankan Syariat Islam secara kaffah (sempurna).
Dalam mata pelajaran fiqih ini bertujuan untuk membekali peserta didik agar
dapat memilki pemahaman dan pengahayatan yang lebih mendalam tentang pokok
ajaran Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan dengan
Allah, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan hewan. Selain
itu di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu materi fiqih ini dikelompokkan pada
daftar ujian Syafahi dimana siswa harus menghafal do’a-do’a harian setelah
shalat wajib dan sunnah, surat-surat pendek, baca Al-Qur’an lain sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa yang dipelajari dikelas, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangakan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam
mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan, tidak terbatas mata pelajaran keterampilan.
Selain dalam pelajaran pendidikan agama Islam terdapat
pelajaran muatan lokal yang meliputi Ilmu Pendidikan sebagai bahan untuk
mengetahui pendidikan sebenarnya. Adminitrasi pendidikan merupakan pengetahuan
tentang tatausaha dalam pendidikan. Ilmu jiwa umum merupakan pemahaman tentang
penjiwaan seorang, baik jasmani dan rohani. Ushul fiqh merupakan ilmu yang
mempelajari dasar-dasar jalan yang harus ditempuh di dalam melakukan istimbat
hukum dari dalil-dalil syara’, dimana peserta selain dapat memahami makna fiqh
yang sebenarnya. Nahwu merupakan tata bahasa yang baik dalam bahasa arab, siswa
dapat membuat kalimat atau berbicara dengan baik sesuai dengan nahwu dan
sorrof. Dalam muatan lokal juga terdapat Shorrof dan imla’/khot.
2. Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum Di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten
Sumenep
Pelaksanaan Pengembangan Kurikulum
PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu bahwa telah dilaksanakan guna mencapai
keberhasilan pendidikan secara efektif dan efisien sehingga mampu memberikan
hasil yang maksimal. Hal yang paling penting dalam pelaksanaan pengembangan
kurikulum menanamkan nilai-nilai keislaman terhadap siswa dan siswi.
Pelaksanaan kurikulum adalah proses
yang memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan
sarana prasrana yang diperlukan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi pelaksanaan ini termasuk didalamnya kengiatan pengorganisasian dan
kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan. Seperti pembagian
pekerjaan ke dalam berbagai tugas khusus yang harus dilakukan oleh guru dan
peserta didik dalam proses pembelajaran[65].
Dalam mencapai keberhasilan dalam
proses pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien seperti dalam mata
pelajaran fiqih dilakukan dengan metode ceramah, praktik. Dalam metode ceramah
untuk menjelaskan materi fiqih, praktik yaitu memudahkan dalam mencerna
pengetahuan yang sudah didapat, sehingga dalam hal ini tertanamlah nilai-nilai
keislaman kepada peserta didik.
Dalam fungsi manajerial pelaksanaan
proses pembelajaran, selain mencakup Fungsi pengorganisasian, terdapat pula
fungsi kepemimpinan. Artinya dalam pembelajaran, kepala sekolah merupakan
bertindak sebagai pemimpin yang mampu memberikan bimbingan pada bahan-bahan
operasional pembelajaran. Di antara acuan operasional yang mampu mencapai
tujuan adanya kurikulum. Syarat-Syarat kurikulum adalah, fokus dan arahnya
jelas bagi semua orang. Relevan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat, efektif,
fleksibel dan efisien.
Leading (Kepemimpinan)
meliputi lima kegiatan, yaitu:
a)
Mengambil keputusan
b)
Mengadakan komunikasi agar ada
bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
c)
Memberi semangat inspirasi dan
dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
d)
Memilih orang-orang yang menjadi
anggota kelompok
e)
Memperbaiki pengetahuan dan
sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.[66]
Kepala sekolah merupakan supervisi
pendidikan yang harus membantu cara kerja para guru. Tugas kepala sekolah
memberikan bimbingan kepada guru seperti
bimbingan dalam membentuk program pengajaran, bimbingan dan konseling,
hasil belajar siswa dan lain sebagainya. Serta tugas kepala sekolah memberikan
dukungan dari segi materi, motivasi dalam mengajar guru sehingga guru bisa lebih
semangat dan mempunyai metode yang lebih baik dalam mengajar.
Selain fungsi pelaksanaan di atas,
dalam pengembanagan kurikulum PAI dijelaskan bahwa Pengembangan kurikulum
dimaknai sebagai suatu proses total dimana komponen-komponen yang berbeda
seperti perencanaan kurikulum, perumusan kebijakan kurikulum, implementasi dan
penilaian kurikulum memainkan peranan yang penting.
Kurikulum merupakan salah satu
komponen penting dalam sistem pendidikan nasional. Kedudukan kurikulum
berfungsi sebagai perangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan ajar
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran itu merupakan muara dari keseluruhan proses
penyelenggaraan kurikulum. Perkembangan kurikulum diperlukan untuk membantu
guru dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan dari
berbagai bahan kajian dan pelajaran yang diperoleh oleh siswa sesuai dengan
jenjang dan satuan pendidikan. Para pengembangan (developers) telah
menemukan beberapa pendekatan dalam pegembangan kurikulum yang dimaksudkan
pendekatan cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat dengan
mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar memperoleh
kurikulum yang baik. Pendektan yang dikembangkan para pengembang adalah:
a.
Pendekatan
Subjek Akademik
Pendekatan subjek akademis dalam
menyusun kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada sistemasisasi
disiplin ilmu masing-masing. Setiap ilmu pengetahuan memiliki sistematisasi
tertentu yang berbeda dengan sistemasisasi ilmu lainnya. Pengembangan kurikulum
subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata pelajaran
apa yang harus dipelajari oleh peserta didik, yang diperlukan untuk (persiapan)
pengembangan disiplin ilmu.[67]
Pendidikan agama Islam disekolah
meliputi aspek Al-Qur’an/hadits, keimanan, akhlak, ibadah/muamalah, dan
tarikh/sejarah umat Islam. Sedangkan di madrasah aspek-aspek tersebut dijadikan
sebagian sub-sub mata pelajaran PAI yang meliputi: mata pelajaran
Al-Qur’an-Hadits, fiqih, Aqidah Akhlak, dan sejarah kebudayaan Islam.
Pendekatan subyek akademis ini dilaksnakan di Madrasah Aliyah Al-amien Jambu
seperti tabel berikut:
Tabel.
4.6 Penggunaan Pendekatan Subjek Akademis
No
|
Sub
Mata Pelajaran
|
Keterangan
|
1
|
Al-Qur’an
Hadits
|
Memahami,
mengahafal firman Allah dan hadits sesuai dengan materi pelajaran, memahami
tajwid yang terdapat dalam Al-Qur’an tersebut. Dengan demikian siswa lebih
memahami dan mengingat mata pelajaran. Dalam pengembangan kurikulum siswa
harus mengahafal jus amma dan do’a-do’a setelah shalat wajib dan sunnah
supaya ketika alumni siswa bisa mengamalkan yang sudah dipelajari di sekolah.
|
2
|
Fiqih
|
Di dalam
materi fiqih meliputi fiqih muamalah dan munakahat, hal tersebut harus
dipelajari oleh siswa untuk bisa melakukan jual beli dengan baik. Dalam fiqih
munakahat, siswa dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kekeluargaan.
|
3
|
Aqidah
akhlak
|
Di dalam
materi aqidah akhlak meliputi budi pekerti, moral dan etika. Siswa harus
dibina agar dapat berperilaku baik terhadap teman, guru orang tua dan lain
sebagainya.
|
b.
Pendekatan
Humanistis
Kurikulum
ini berpusat pada peserta didik (student-centered) dan mengutamakan
perkembangan afektif siswa sebagai prasyarat dan sebagai bagian integral dari
proses belajar. Kesejahteraan mental dan emosional peserta didik harus
dipandang sentral dalam kurikulum agar belajar itu memberi hasil maksimal.
Prioritasnya adalah pengalaman pelajar yang diarahkan pada tanggapan minat,
kebutuhan, dan kemampuan anak.[68]
Pendekatan
humanistis dalam pengembangan kurikulum bertolah dari ide “memanusiakan
manusia”. Penciptaan konteks yang akan memberi peluang manusia untuk
menjadi yang lebih human, untuk mempertinggi harkat manusia merupakan dasar
filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan program
pendidikan. Sesuai dengan yang telah dilaksanakan oleh Ustad Syaiful Bahri
sebagai kepala sekolah, Siswa ikut
berpartisipasi dengan baik dengan semangat yang luar biasa untuk mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Siswa juga diminta aktif, kreatif dalam proses
belajar mengajar sehingga ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak
jenuh mengikuti pelajaran.
Keaktifan
siswa di dalam kelas merupakan hal yang penting karena jika siswa tidak aktif
maka kelas akan terasa pasif dan sepi sehingga membuat siswa tidak semangat
dalam belajar dan merasa bosan mengikuti kegiatan belajar mengajar. Aktif dalam
kegiatan belajar mengajar, aktif dalam mengerjakan soal, bertanya apabila tidak
mengerti, memberi tanggapan, dan mengajukan ide, membuat kesimpulan dari materi
yang di ajarkan, membuat catatan khusus. Keaktifan, kekreatifan siswa dalam
proses belajar mengajar perlu dukungan oleh guru sehingga mereka dapat
mengeluarkan kemampuan atau potensi yang dimiliki. Dengan hal tersebut kegiatan
belajar mengajar dapat mengahasilkan suatu yang maksimal.
Tugas guru/pendidik adalah
menciptakan situasi yang permitif dan mendorong siswa untuk mencari
mengembangkan pemecahan sendiri. Pendidikan lebih menekankan bagaimana mengajar
siswa (mendorong siswa), dan bagaimana merasakan dan bersikap pada peserta
didik. Tujuan pengajaran adalah memperluas kesadaran diri dan mengurangi
kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan.[69]
Sesuai dengan teori di atas dan
temuan dilapangan bahwa di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu melaksanakan
pendekatan humanistis yaitu guru membantu siswa dalam mengemukakan
pendapat/ide. Saat pembelajaran berlangsung ustad/ustadah terlebih dahulu
memberikan penjelasan untuk mengembangkan atau memperluas pengetahuan siswa,
setelah itu guru meminta siswa untuk mengemukakan pendapat terhadap materi yang
telah diajarakan. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki sehingga siswa bisa aktif di dalam kelas dan berusaha semaksimal
mungkin untuk mengemukakan pendapat.
Tugas guru dalam hal ini menyampaikan
materi pelajaran, mengawasi dan mengawasi kegiatan peserta didik dalam proses
belajar mengajar, membimbing siswa ketika mengalami kesulitan baik kesulitan
dalam mengerjakan tugas mengutarakan pendapat dan menyelesaikan permasalahan
dalam kegiatan ektra kulikuler. Jika tugas guru sudah dilaksanakan maka akan
memberikan penghasilan kurikulum yang baik. Guru itu merupakan tauladan yang
baik untuk anak didik, maka dari itu guru harus memberikan contoh yang baik
untuk peserta didik.
c.
Pendekatan
Tekhnologis
Pendekatan
tekhnologis dalam menyusun kurikulum agama Islam bertolak dari analisis
kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Materi yang
diajarkan, kriteria evaluasi sukses dan strategi belajarnya ditetapkan sesuai
dengan analisis tugas (job analysis) tersebut. Kurikulum berbasis kompetensi
yang sedang digalakkan disekolah/madrasah termasuk dalam katagori pendekatan
tekhnologis.
Dalam
pengembangan kurikulum PAI, pendekatan tersebut digunakan untuk pembelajaran PAI yang menekankan
pada know how cara menjalankan tugas-tugas tertentu. Misalnya cara
menjalankan shalat, haji, puasa, zakat, mengkafani jenazah, shalat jenazah, dan
seterusnya. Dalam pelajaran fiqih, guru PAI Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu
memberi contoh cara mengkafani jenazah dan shalat jenazah yang sebenarnya
melalui metode praktik.
Dalam
metode praktik tersebut siswa dapat mengetahui bagaimana tata mengakafani
jenazah untuk laki-laki dan perempuan, gerak-gerik cara melaksanakan shalat
jenazah, bacaan shalat jenazah, rukun dan syarat shalat jenazah. Dengan demikian,
siswa dapat melaksanakan tugas-tugas tata cara mengakafani jenazah dan
melaksanakan shalat jenazah.
Pembelajaran
PAI dikatakan menggunakan pendekatan tekhnologis, bilamana ia menggunakan
pendekatan sistem dalam menganalisis masalah belajar, merencanakan, mengelola,
melaksanakan, dan menilainya. Disamping itu, pendekatan tekhnologis ingin
mengajar kemanfaatan tertentu, sehingga proses dan rencana produknya (hasilnya)
diprogram demikian rupa, agar pencapaian hasil pembelajarannya (tujuan) dapat
dievaluasi dan diukur dengan jelas dan terkontrol. Dari rencana proses
pembelajaran sampai mencapai hasil tersebut diharapkan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.[70]
d.
Pendekatan
Rekontruksionalisme
Pedekatan
rekontruksi sosial berasumsi bahwa manusia adalah sebagai makhluk sosial yang
dalam kehidupannya selalu membutuhkan manusia lain, selalu hidup bersama
berinteraksi dan bekerjasama. Melalui kehidupan bersama dan kerjasama itulah
manusia dapat hidup, berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan hidup dan memecah
berbagai masalah yang dihadapi.
Pendekatan
rekontruksi sosial yang dilakukan di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu seperti
saat proses belajar mengajar peserta didik dibentuk kelompok untuk memecahkan
sebuah masalah, misalnya kenakalan remaja. Dalam proses menyelesaikan masalah
tersebut siswa saling bekerjasama satu dengan yang lainnya, yaitu dengan cara
memberikan pendidikan yang lebih diluar di sekolah dan diluar sekolah,
memberikan pengetahuan tentang keislaman pada siswa. Dari itu kegiatan tersebut
lebih mementingkan kerja sama antara siswa dan siswa, siswa dan guru demi
melancarkan kegiatan belajar mengajar.
Pedekatan
rekontruksi sosial berasumsi bahwa manusia adalah sebagai makhluk sosial yang
dalam kehidupannya selalu membutuhkan manusia lain, selalu hidup bersama
berinteraksi dan bekerjasama. Melalui kehidupan bersama dan kerjasama itulah
manusia dapat hidup, berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan hidup dan memecah
berbagai masalah yang dihadapi.
3. Penilaian Pengembangan Kurikulum PAI Di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep
Penilaian
merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran, karena dari proses
pembelajaran tersebut guru perlu mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran
tersebut telah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Fungsi
penilaian untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
disekolah yakni seberapa keaktifannya dalam mengubah tingkah laku siswa kearah
tujuan pendidikan yang diharapakan[71].
Penilaian
pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu telah dilaksanakan
yang bertujuan untuk mengukur target pencapaian selama satu tahun ajaran
berlangsung. Penilaian ini dilaksanakan berupa ujian akhir sekolah
Penilaian
diperlukan untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai. Penilaian ini
dilakukan guna untuk mengetahui kinerja suatu lembaga yang telah dilakukan
apakah sudah sesuai dengan dengan perencanaan semula, serta untuk mengetahui
hasil-hail yang telah dicapai waktu tertentu.
Menurut
Benjamin Bloom dalam bukunya Nana Sudjana Penilaian Hasil Belajar Mengajar
bahwa hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu: pertama, ranah kognitif
yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek
yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis, dan
evaluasi. Kedua, ranah afektif yaitu berkenaan dengan sikap yang meliputi
penerimaan jawaban atau reaksi siswa. Ketiga, ranah psikomotorik yaitu
berkenaan dengan hasill keterampilan dan kemampuan bertindak, yang meliputi
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, keharmonisan dan ketepatan,
gerakan ketermpilan kompleks.[72]
Penilaian
pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu yang berupa ujian
tengah semester dan ujian akhir semester. Dan yang bertugas dalam penilaian
pengembangan kurikulum PAI yaitu Kepala Sekolah, Wakil kepala Sekolah, Waka sekolah
bagian Kurikulum, Panitia Ujian, dan para guru. Penilaian pengembangan
Kurikulum PAI di Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif
berupa pengetahuan siswa, afektif berupa sikap dan tingkah laku serta psikomotorik berupa keterampilan siswa.
Selain
penilaian ketiga aspek tersebut di atas, terdapat penilaian non akademis
seperti hafalan Syuratul kafaat mencakup hafalan juz’amma (Al-Qur’an Juz
ke_30), Tahlil, do’a shalat sunnah (do’a shalat Tahajjud, Dhuha, Witir, dll),
dan pelatihan jadi khotib (putra), pelatihan baca shalawat (putri) yang
dilakukan oleh kelas XI sebagai persyaratan kenaikan kelas ke XII. Selain itu
juga terdapat ada penilaian kegiatan ektra kulikuler seperti kegiatan
muhadharah, pramuka dan kesenian.
[1] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[2] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[3] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[4] Dokumentasi di kantor Madrasah
Aliyah Al-Amien, (01-02-2016)
[5] Ust. Kamaruddin,S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016)
[6] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[7] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[8] Obsevasi langsung di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu, (02-02-2016)
[9] Dokumentasi dikantor Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu, (02-02-2016)
[10] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[11] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[12] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[13] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[14] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[15] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[16] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[17] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[18] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[19] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[20] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[21] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[22] Ust. Kamaruddin,S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016)
[23] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[24] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[25] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[26] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[27] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[28] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[29] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[30] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[31] Observasi langsung di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu, (08-02-2016)
[32]
Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[33]
Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[34]
Ust. Syaiful Bahri, S.Ag,
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari
2016)
[35] Observasi langsung di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu, (01-02-2016)
[36] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[37] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[38] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[39] Observasi langsung di Madrasah
Aliyah Al-Amien Jambu, (01-02-2016)
[40] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari
2016).
[41] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[42] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[43] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[44] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[45] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[46] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[47] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[48] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[49] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[50] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[51] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[52] Observasi langsung ke lokasi
Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, 07-03-2016
[53] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[54] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[55] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[56] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[57] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[58] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[59] Ust. Kamaruddin, S.Pd, Waka
Bagian Kurikulum Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27
Januari 2016).
[60] Ust. Tohir, S.Ag, Guru PAI
(Fiqih) Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (27 Januari 2016)
[61] Ust. Syaiful Bahri, S.Ag, Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, Wawancara langsung, (04 Februari 2016)
[62] Melihat Dokumen langsung di
kantor Madrasah Aliyah Al-Amien Jambu, (08-03-2016)
[63] Menurut R. Alec Mackendlie yan
dikutib oleh Oemar Hamalik dalam bukunya Manajemen Pengembangan kurikulum, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 32
[64]
Oemar Hamalik, Manajemen
Pengembangan kurikulum, 33
[65] Sri Minarti, Manajeman
Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2011), hlm. 97
[66] Ibid, hllm. 43-44
[67] Muhaimin, Pengembangan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam, hlm. 140
[68] Abdullah Idi, Pengembangan
Kurikulum, hlm. 203
[69] Nik Haryati, Pengembangan
Kurikulum PAI, hlm. 82
[70]
Muhaimin, Pengembangan
Kurikulum PAI, hlm. 164
[71] Oemar Hamalik, Manajemen
Pengembangan Kurikulum, hlm. 34
[72] Nana Sudjana, Penilaian Hasil
Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) hlm. 22-23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar