Sabtu, 10 September 2016

PENGERTIAN TASAWUF DAN ASAL USULNYA

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas pelajaran Aqidah akhlaq
Yang dibina oleh Bapak abd basith S.pd.i

Di susun
Oleh 
Moh. Walidurrahman








KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum wr.wb
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya,kami bisa menyalesaikan makalah dengan judul “pengertian tasawuf dan asal usulnya”. Makalah ini di buat untuk  memenuhi tugas mata kuliah tasawuf yang dibina oleh abd basith S.pd.i yang nantinya akan menjadi nilai tugas kelompok.
            Dalam menyelesaikan makalah ini banyak pihak-pihak yang ikut memberikan bantuan baik material maupun spiritual, mulai dari orang tua maupun teman-teman yang selalu mendukung dan memotivasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Hanya do’a yang bisa penulis panjatkan semoga yang memberi bantuan mendapat balasan dari Allah SWT.
            Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan. Saran dan kritik akan sangat bermanfaat bagi makalah selanjutnya. Harapan penulis semoga makalah ini akan memberikan manfaat bagi pembaca dan semua orang.
Wassalamu’alaikum wr.wb

sumenep 16 september 2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penulisan Makalah
     Tasawuf memiliki akar sejarah yang panjang sejak awal adanya Islam, mulai dari Rasulullah, para sahabat, tabi’in hingga sekarang. Tasawuf adalah nama lain dari mistisisme dalam Islam, dikalangan orientalis Barat dikenal denagn sebutan sufisme dalam Islam, sehingga istilah sufisme tidak ada pada mistisisme agama-agama lain.
Tasawuf bertujuan memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari Tuham. Hubungan yang dimaksud adalaha sebagai manifestasi manusia sebagai hamba yang harus senantiasa mengabdikan dirinya kehadirat Allah Rabbal ‘Alamin. Taasawuf mengajarkan cara mensucikan diri, meningkatkan moral dan membangun kehidupan jasmani dan rohani guna mencapai kebahagiaan abadi. Unsur utama tasawuf adalah penyucian jiwa, dan tujuan akhirnya adalah tercapainya kebahagiaan dan keselamatan abadi.
 B. Rumusan Penulisan
  1.   Apa pengertian tasawuf
  2. bagaimana asal usul tasawuf?
C. Tujuan Penulisan Makalah
  1. Untuk mengetahui pengertian dari tasawuf
  2. Untuk mengetahui asal usul tasawuf



BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Tasawuf
     Ada beberapa definisi tasawuf yang dikemukakan oleh para ulama’, diantaranya4 :
1.      Asy Syekh Muhammad Amin Al Kurdy
التَّصَوُّفُ هُوَعِلْمٌ يُعْرَفُ بِهِ اَحْوَلُ النَّفْسِ مَحْمُوْدُهَا وَمَذْمُوْمُهَا وَكَيْفِيَةُ تَطْهِيْرِهَا مِنَ اْلمَذْمُوْمِ مِنْهَا وَتَحْلِيَتُهَا بِاْلاِتِّصَافِ بِمَحْمُوْدِهَا وَكَيْفِيَّةُ السُّلُوْكِ وَالسَّيْرُ اِلَى اللَّهِ تَعَالَى وَاْلفِرَارُاِلَيْهِ
“Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkannya dari (sifat-sifat) yang buruk dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji, cara melakukan suluk, melangkah menuju (keridhaan) Allah dan meninggalkan (larangan-Nya) menuju (perintah-Nya).”
2.      Imam Al Ghazali dari pendapatnya Abu Bakar Al Kattany.
التَّصَوُّفُ خُلُقٌ فَمَنْ زَادَ عَلَيْكَ بِاْلخُلُقِ زَادَ عَليْكَ بِالتَّصَوُّفِ فاْلعِبَادُ اَجَا بَتْ نُفُوْسُهُمْ اِلَى اْلأَعْمَالِ لِأَنَّهُمْ يَسْلُكُوْنَ اِلَى بَعْضٍ اْلأَخْلَاقِ لِكَوْنِهِمْ سَلَكُوْا بِنُوْرِ اْلإِيْمَانِ
“Tasawuf adalah budi pekerti; barangsiapa yang memberikan bekal budi pekerti atasmu, berarti ia memberikan bekal atas dirimu dalam tasawuf. Maka hamba yang jiwanya menerima (perintah) untuk beramal karena sesungguhnya mereka melakukan suluk dengan nur (petunjuk) Islam. Dan ahli Zuhud yang jiwanya menerima (perintah) untuk melakukan beberapa akhlak (terpuji) karena mereka telah melakukan suluk dengan nur (petunjuk imannya”.
3.      Mahmud Amin An Nawawy dari pendapat al Junaid al Baghdady yaitu.
التَّصَوُّفُ حِفْظُ اْلأَوْقَاتِ, قَالَ:وَهُوَ اَنْ لَا يُطَالِعَ اْلعَبْدُ غَيْرَ حَدِّهِ وَلَايُوَافِقُ غَيْرَ رَبِّهِ وَلَا يُقَارِنُ غَيْرَوَقْتِهِ
“Tasawuf adalah memelihara (menggunakan) waktu. (Lalu) ia berkata: seorang hamba tidak akan menekuni (amalan Tasawuf) tanpa aturan (tertentu), (menganggap) tidak tepat (ibadahnya) tanpa tertuju kepada Tuhan-Nya dan merasa tidak berhubungan (dengan Tuhannya) tanpa menggunakan waktu (untuk beribadah kepadaNya)”
4.      As Suhrawardy mengemukakan pendapat Ma’ruf al Karakhy,
التَّصَوُّفُ اْلأَخْذُ باْلحَقَائِقِ وَاْليَأْسُ فِي اَيْدى اْلخَلَائِقِ
“Tasawuf adalah mencari hakikat dan meninggalkan sesuatu yang ada di tangan makhluk (kesenangan duniawi)”
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah melakukan ibadah kepada Allah dengan cara-cara yang telah dirintis oleh ulama’ sufi, yang disebutnya sebagai suluk untuk mencapai suatu tujuan; yaitu ma’rifat kepada alam yang ghaib, mendapatkan keridhaan Allah serta kebahagiaan di akhirat.

B.  Asal Usul / Sejarah Tasawuf 
1.      Asal Usul Tasawuf
Asal kata tasawuf
Lafal Tasawuf merupakan masdar kata تَسَوَّفَ - يَتَسَوَّفُ - تَسَوَّفًا yang merupakan kata kerja tambahan dua huruf (ta’ dan tasydid), sebenarnya berasal dari kata صَافَ - يَصُوْفُ صَوْفًا dengan masdar yang bermakna “memiliki bulu yang banyak”, dalam kaidah bahasa arab tambahan (ta’ dan tasydid) memiliki arti “menjadi atau berpindah”. Sehingga التَصَوُّفُ memiliki arti (menjadi) berbulu yang banyak; dengan arti sebenarnya menjadi sufi, yang cirri khas pakaiannya selalu terbuat dari bulu domba (wol).1
Secara etimologis, tasawuf memiliki banyak arti kata, antara lain:2
1.      Ahl al-suffah ( أهل الصفة ) orang-orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekah ke Madinah, dan karena kehilangan harta, berada dalam keadaan miskin dan tak mempunyai apa-apa. Mereka tinggal di Masjid Nabi dan tidur diatas bangku batu dengan memakai pelana sebagai bantal. Pelana disebut suffah, Inggrisnya Saddle-Cushion dan kata sofa dalam bahasa Eropa berasal dari kata suffah (صفة ). Sungguhpun miskin ahl-suffah berhati baik dan mulia. Sifat tidak mementingkan keduniaan, miskin tetapi berhati baik dan mulia itulah sifat-sifat sufi.
2.      Saf (صف ) pertama. Sebagaimana halnya orang sembahyang di saf pertama mendapat kemuliaan dan pahala, demikian pula kaum sufi dimuliakan Allah dan diberi pahala.
3.      Sufi (صوفى ) dan صافى dan صفى yaitu suci. Seorang sufi adalah orang yang disucikan dan kaum sufi adalah orang-orang yang telah mensucikan dirinya melalui latihan berat dan lama.
4.      Sophos kata Yunani yang berarti hikmat. Orang sufi betul ada hubungannya dengan hikmat, hanya huruf s dalam sophos ditranliterasikan ke dalam Bahasa Arab menjadi س dan bukanص , sebagai kelihatan dalam kata فلسفة dan kata philosophia. Dengan demikian seharusnya sufi ditulis سوفىdan bukan صوفى.
5.      Suf ( صوف ), kain yang terbuat dari bulu yaitu wol. Hanya kain wool yang dipakai kaum sufi adalah wol kasar dan bukan wol halus seperti sekarang. Memakai wol kasar diwaktu itu adalah simbol kesederhanaan dan kemiskinan. Lawannya adalah memakai sutra, oleh orang-orang yang mewah hidupnya dikalangan pemerintahan. Kaum sufi sebagai golongan yang hidup sederhana dan dalam keadaan miskin, tetapi berhati suci dan mulia, menjauhi pamakaian sutra dan sebagai gantinya memakai wol kasar.




BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
        Tasawuf memliki akar kata yang memiliki arti berbulu, hal ini karena dilihat dari karakteristik orang yang menjalani jalan sufisme (sufi) memakai pakaian yang terbuat dari bulu (wol) kasar sebagai symbol kesederhanaan dan menjauhi hal-hal keduniawian (zuhud).
Sufisme juga sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya asing, pengaruh hinduisme, budha, Kristen filsafat yunani dan lain sebagainya. Namun istilah sufisme adalah khas dalam islam dan tidak ada dalam ajaran agam-agama alinnya.
Definisi tasawuf sendiri dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah melakukan ibadah kepada Allah dengan cara-cara yang telah dirintis oleh ulama’ sufi, yang disebutnya sebagai suluk untuk mencapai suatu tujuan; yaitu ma’rifat kepada alam yang ghaib, mendapatkan keridhaan Allah serta kebahagiaan di akhirat.
Dasar dasar tasawuf banyak terdapat di dalam Al Qur’an seperti QS Al Anbiya’ : 25, QS Al Anfaal : 45, QS Ali Imran : 191, QS Ar Ra’du : 28, QS Al Maidah : 83, QS Az Zumar : 23, QS As Sajdah : 16, QS Al Isra’ : 79, QS An Nisa’ : 77, QS Qaf : 16. Dan juga banyak dalam hadits-hadits Rasulullah SAW.
Tasawuf memiliki tujuan memperbaiki akhlak dan moral, mengendalikan hawa nafsu, dan berusaha mendeka kepada Allah dan menjauhi kehidupan dunia (zuhud). Perkembangan tasawuf telah ada dimulai dari adanya Islam yang di bawa oleh Rasulillah SAW dan terus berkembang dari masa ke masa sampai saat ini.
 B. Saran-Saran
Pada point ini penyusun mengharapkan pada para pembaca untuk senantiasa meningkatkan daya serta upaya untuk selalu membaca dan membaca, karena disamping membaca adalah sebuah peroses pembendaharaan pengetahuan, membaca juga merupakan terapi  atas keterpurukan yang kita sandang saat ini.
Bila tasawuf merupakan sebuah ilmu berarti telah jelas juga bahwa tasawuf adalah cahaya yang akan menerangi kita dalam kegelapan ” al- ilm nuurun ” dan perlu kita lestarikan dalam upaya merehabilitasi peradaban yang telah lepas landas dari nilai riil dan pokok ajaran tasawuf.




DAFTAR PUSTAKA

Siregar, A Rivay.Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.2002
Mustofa, A.Akhlak Tasawuf. Bandung:Pustaka Setia.1997.
Nasution, Harun.Filsafat dan Mistisisme Dalam Islam. Jakarta Bulan Bintang.1995.
Jamil, M.Cakrawala Taswuf(Jakarta:Gaung Persada Press.2007
Khaliq, Abdurrahman Abdul dan Ihsan Illahi Zhahir.Pemikiran Sufisme Di Bawah Bayang-bayang Fatamorgana.Jakarta:Penerbit Amzah.2001.
Muhsin, Labib.Mengurai Tasawuf, Irfan dan Kebatinan.Jakarta:PT Lentera Basritama.2004.
Valiudin, Mir.Tasawuf dalam Al-Qur’an.Jakarta:Pustaka Firdaus.1987.
Khan, Sahib Krya Khan.Cakrawala Tasawuf.Jakarta:Rajawali.1987.
Haeri, Syekh Fadhlullah.Belajar Mudah Tasawuf.Jakarta:Lentera.1999.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMUGA BERMAMFAAT