KEJAYAAN
ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
Sepeninggal kholifah Ali bin Abi Tholib (656-661), sebagian
masyarakat Islam di Arab, Irak dan Iran memilih dan mengangkat Hasan bin Ali.
Beliau memerintah + 3 bulan, setelah itu jabatannya dialihkan kepada
Muawiyah bin Abi Sufyan, karena beliau menyadari kelemahan dan kekurangan dalam
kepemimpinannya, dia berfikir Muawiyah yang lebih cocok untuk memimpin Umat
Islam.
Pada tahun 661 M, terjadilah perpindahan kekuasaan dari
Hasan kepada Muawiyah. Serah terima jabatan itu berlangsung di kota Kuffah,
kemudian dikenal dalam sejarah Islam dengan istilah “Amul Jama’ah”.[1]
Perpindahan kekuasaan kepada Muawiyah ibn Sufyan telah
mengakgiri bentuk pemerintahan yang demokratis. Kekholifahan ini menjadi
semacam monarchi absolut. Dan kekholifahan ini bertahan + sampai 90
tahun, dimulai dari tahun 661 – 750 M. Selama masa pemerintantahan bani Umayyah
telah berkuasa sebanyak 14 khalifah dan diantara khalifah yang berhasil dalam
menjalankan roda pemerintahan adalah ;
1. Muawiyah bin Abi Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Muawiyah dilahirkan + 15
tahun sebelum hijriyah dan masuk Islam pada hari penaklukan Mekah. Beliau
diangkat langsung oleh Rasulullah sebagai anggota sidang penulis wahyu yang
bertujuan agar Muawiyah lebih akrab dan Islam ini benar-benar tertanam dalam
hatinya.
Dalam perjalanan sejarah hidupnya,
kemudian dia diangkat sebagai Gubernur Damaskus, dari sini karir politiknya
dilakukan secara perlahan, yang kemudian mengantarkannya ke puncak kekuasaan.
Diantara yang dilakukan adalah perluasan wilayah dan berusaha menaklukkan
beberapa daerah kekuasaan Byzantium dan Persia.
2. Kholifah
Abdul Malik ibn Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Beliau terkenal karena banyak
jasanya dalam menciptakan keamanan di semua wilayah Islam. Setelah keamanan
menjadi stabil, maka ia berusaha melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan
rakyat, antara lain :
a. Membentuk
mahkamah agung
b. Penggantian
bahasa resmi
c. Penggantian
mata uang dan lain-lain
3. Kholifah Walid ibn Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Pada masa pemerintahan beliau adalah
masa-masa keemasan daulat bani Umayyah, karena di samping wilayah Islam luas,
kemajuan dalam bidang sosial dan budaya.
4. Kholifah Umar bin Abdul Azis (99-101 H / 717-720 M)
Beliau di kenal dengan keadilannya
menjalankan pemerintahannya. Ia lebih mementingkan agama dari pada politik,
lebih mementingkan persatuan umat.
Beliau dalam menyebarkan Islam
dilakukan dengan cara mengirimkan para muballigh ke India, Turki dan Barbar
(Afrika).
5. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Beliau adalah termasuk orang yang
cakap, sehingga masa pemerintahannya mengalami kemajuan yang amat pesat.
Adapun wilayah kekuasaan Islam pada masa kejayaan Bani
Umayyah adalah memperluas wilayah kekuasaan Islam ke Afrika Utara, ke barat
sampai ke Maroko, dan ke utara menyeberangi laut tengah. Kemudian pada masa
pemerintahan Walid bin Abdul Malik ini berusaha memperluas wilayah ke daerah
timur, ke benua Afrika dan Spanyol.[2]
[2] Diambil dari buku “Sejarah Kebudayaan Islam
Kurikulum/GBPP 1994”, Drs. Muradi, oleh Thoha Putra Semarang.
KEJAYAAN
ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
Sepeninggal kholifah Ali bin Abi Tholib (656-661), sebagian
masyarakat Islam di Arab, Irak dan Iran memilih dan mengangkat Hasan bin Ali.
Beliau memerintah + 3 bulan, setelah itu jabatannya dialihkan kepada
Muawiyah bin Abi Sufyan, karena beliau menyadari kelemahan dan kekurangan dalam
kepemimpinannya, dia berfikir Muawiyah yang lebih cocok untuk memimpin Umat
Islam.
Pada tahun 661 M, terjadilah perpindahan kekuasaan dari
Hasan kepada Muawiyah. Serah terima jabatan itu berlangsung di kota Kuffah,
kemudian dikenal dalam sejarah Islam dengan istilah “Amul Jama’ah”.[1]
Perpindahan kekuasaan kepada Muawiyah ibn Sufyan telah
mengakgiri bentuk pemerintahan yang demokratis. Kekholifahan ini menjadi
semacam monarchi absolut. Dan kekholifahan ini bertahan + sampai 90
tahun, dimulai dari tahun 661 – 750 M. Selama masa pemerintantahan bani Umayyah
telah berkuasa sebanyak 14 khalifah dan diantara khalifah yang berhasil dalam
menjalankan roda pemerintahan adalah ;
1. Muawiyah bin Abi Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Muawiyah dilahirkan + 15
tahun sebelum hijriyah dan masuk Islam pada hari penaklukan Mekah. Beliau
diangkat langsung oleh Rasulullah sebagai anggota sidang penulis wahyu yang
bertujuan agar Muawiyah lebih akrab dan Islam ini benar-benar tertanam dalam
hatinya.
Dalam perjalanan sejarah hidupnya,
kemudian dia diangkat sebagai Gubernur Damaskus, dari sini karir politiknya
dilakukan secara perlahan, yang kemudian mengantarkannya ke puncak kekuasaan.
Diantara yang dilakukan adalah perluasan wilayah dan berusaha menaklukkan
beberapa daerah kekuasaan Byzantium dan Persia.
2. Kholifah
Abdul Malik ibn Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Beliau terkenal karena banyak
jasanya dalam menciptakan keamanan di semua wilayah Islam. Setelah keamanan
menjadi stabil, maka ia berusaha melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan
rakyat, antara lain :
a. Membentuk
mahkamah agung
b. Penggantian
bahasa resmi
c. Penggantian
mata uang dan lain-lain
3. Kholifah Walid ibn Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Pada masa pemerintahan beliau adalah
masa-masa keemasan daulat bani Umayyah, karena di samping wilayah Islam luas,
kemajuan dalam bidang sosial dan budaya.
4. Kholifah Umar bin Abdul Azis (99-101 H / 717-720 M)
Beliau di kenal dengan keadilannya
menjalankan pemerintahannya. Ia lebih mementingkan agama dari pada politik,
lebih mementingkan persatuan umat.
Beliau dalam menyebarkan Islam
dilakukan dengan cara mengirimkan para muballigh ke India, Turki dan Barbar
(Afrika).
5. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Beliau adalah termasuk orang yang
cakap, sehingga masa pemerintahannya mengalami kemajuan yang amat pesat.
Adapun wilayah kekuasaan Islam pada masa kejayaan Bani
Umayyah adalah memperluas wilayah kekuasaan Islam ke Afrika Utara, ke barat
sampai ke Maroko, dan ke utara menyeberangi laut tengah. Kemudian pada masa
pemerintahan Walid bin Abdul Malik ini berusaha memperluas wilayah ke daerah
timur, ke benua Afrika dan Spanyol.[2]
[1] “Sejarah Peradaban Islam”, Harun Nasution
[2] Diambil dari buku “Sejarah Kebudayaan Islam
Kurikulum/GBPP 1994”, Drs. Muradi, oleh Thoha Putra Semarang.
KEJAYAAN
ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
Sepeninggal kholifah Ali bin Abi Tholib (656-661), sebagian
masyarakat Islam di Arab, Irak dan Iran memilih dan mengangkat Hasan bin Ali.
Beliau memerintah + 3 bulan, setelah itu jabatannya dialihkan kepada
Muawiyah bin Abi Sufyan, karena beliau menyadari kelemahan dan kekurangan dalam
kepemimpinannya, dia berfikir Muawiyah yang lebih cocok untuk memimpin Umat
Islam.
Pada tahun 661 M, terjadilah perpindahan kekuasaan dari
Hasan kepada Muawiyah. Serah terima jabatan itu berlangsung di kota Kuffah,
kemudian dikenal dalam sejarah Islam dengan istilah “Amul Jama’ah”.[1]
Perpindahan kekuasaan kepada Muawiyah ibn Sufyan telah
mengakgiri bentuk pemerintahan yang demokratis. Kekholifahan ini menjadi
semacam monarchi absolut. Dan kekholifahan ini bertahan + sampai 90
tahun, dimulai dari tahun 661 – 750 M. Selama masa pemerintantahan bani Umayyah
telah berkuasa sebanyak 14 khalifah dan diantara khalifah yang berhasil dalam
menjalankan roda pemerintahan adalah ;
1. Muawiyah bin Abi Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Muawiyah dilahirkan + 15
tahun sebelum hijriyah dan masuk Islam pada hari penaklukan Mekah. Beliau
diangkat langsung oleh Rasulullah sebagai anggota sidang penulis wahyu yang
bertujuan agar Muawiyah lebih akrab dan Islam ini benar-benar tertanam dalam
hatinya.
Dalam perjalanan sejarah hidupnya,
kemudian dia diangkat sebagai Gubernur Damaskus, dari sini karir politiknya
dilakukan secara perlahan, yang kemudian mengantarkannya ke puncak kekuasaan.
Diantara yang dilakukan adalah perluasan wilayah dan berusaha menaklukkan
beberapa daerah kekuasaan Byzantium dan Persia.
2. Kholifah
Abdul Malik ibn Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Beliau terkenal karena banyak
jasanya dalam menciptakan keamanan di semua wilayah Islam. Setelah keamanan
menjadi stabil, maka ia berusaha melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan
rakyat, antara lain :
a. Membentuk
mahkamah agung
b. Penggantian
bahasa resmi
c. Penggantian
mata uang dan lain-lain
3. Kholifah Walid ibn Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Pada masa pemerintahan beliau adalah
masa-masa keemasan daulat bani Umayyah, karena di samping wilayah Islam luas,
kemajuan dalam bidang sosial dan budaya.
4. Kholifah Umar bin Abdul Azis (99-101 H / 717-720 M)
Beliau di kenal dengan keadilannya
menjalankan pemerintahannya. Ia lebih mementingkan agama dari pada politik,
lebih mementingkan persatuan umat.
Beliau dalam menyebarkan Islam
dilakukan dengan cara mengirimkan para muballigh ke India, Turki dan Barbar
(Afrika).
5. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Beliau adalah termasuk orang yang
cakap, sehingga masa pemerintahannya mengalami kemajuan yang amat pesat.
Adapun wilayah kekuasaan Islam pada masa kejayaan Bani
Umayyah adalah memperluas wilayah kekuasaan Islam ke Afrika Utara, ke barat
sampai ke Maroko, dan ke utara menyeberangi laut tengah. Kemudian pada masa
pemerintahan Walid bin Abdul Malik ini berusaha memperluas wilayah ke daerah
timur, ke benua Afrika dan Spanyol.[2]
[1] “Sejarah Peradaban Islam”, Harun Nasution
[2] Diambil dari buku “Sejarah Kebudayaan Islam
Kurikulum/GBPP 1994”, Drs. Muradi, oleh Thoha Putra Semarang.
Semua sm ajj tuh gx ada bedanya. cmn kliatan banyak ! !
BalasHapus