Senin, 11 Februari 2013

Evaluasi Kurikulum


Evaluasi Dan Pengembangan Kurikulum
Bahasa arab
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah tanmiyah al manhaj
Yang dibina oleh Bapak Ach. Muhlis

Oleh :



 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PAMEKASAN



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadiran Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan salam dan hormat kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menujui alam yang terang menderang ini
            Terima kasih kami ucapkan pula kepada teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan pengetahuannya sehingga menambah hal baru bagi kami. Terutama sumbangannya dalam hal materil yaitu buku referensi
            Adapun Kesalahan serta kekurangan yang ada dalam makalah ini jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena khilafan dan kelupaan kami. Dari kesemua kelemahan kami kirannya dapat dimaklumi.
            Demikian, harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. amien…!!!



                                                                                    Pamekasan, 10 april 2011  
                                                                                                            Penyusun,

 
BAB  1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pada dasarnya ditentukanoleh guru (tenaga kependidikan). Guru turut serta menyusun kuprikulum, duduk dalam syatu penelitian pengembangan kurikulum atau memberikan masukan kepada panitia pengembangan kurikulum.l Prosedur  apapun yang di tempuh dealam penge mbangan kurikulum, guru tetap memegang peranan penting, karena guru merupakan unsur penting yang menentujan berhasil atau gagalnya  pelaksanaan kurikulum pada suatu lembaga pendidikan (sekolah). Guru terlibat langsuing secara aktif dalam pelaksanaan kurikulum bersama siswa. Guru yang menentukan topic pengajaran, bahan bahan yangdi ajarkan, alat yang dipilih dan diprgunakan serta mengivaluasi hasil pelaksanaan kurikulum.

 BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari suatu yang sedang di nilai itu, dilakukan pengukuran dan wujud dari pengukuran itun adalah pengujian, dan pengujian inilah yang dalam dunia kependidikan dikenal dengan istilah tes.
Mengenal evaluasi itu sendiri, kita dapat melakukan penilaian terhadar prosedur, teknik, serta materi yang dievaluasi , karena ketiga hal tersebut hasil evalusi yang dilakukan, baik menenai validitas (kesahihan) realibilitas (keterandalan), signifikasi (kepercayaan) maupun obyektifitas.[1] Di samping itu, oleh sebab dampak hasiln pendidikan bukan hanya semata mata didasarkan oleh anak didik, atau sekolah, maka penilaian sepatutnya bukan hanya dilakukan oleh sekolah, tetapi juga oleh para pemakai lulusan. Secara garis besar dapat dilakukan kepada dua hal yaitu:
1. Evaluasi terhadap proses kurikulum
2. Evaluasi terhadap hasil kurikulum
     Evaluasi proses pertujuan penilai sejauh mana kurikulum dapat memberikan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yangb ditetapklan. Sedangkan hasil ber tujuan menilai apakah hasil belajar dicapai siswa sesuai dengan tujuan.
            Evaluasi proses dalam pelaksanaan, lebih cendrung dilakukan menggunakn prinsip prinsip penilaian (research). Jenis penilaian yang dapat di tetapkan di sini terutama adalah penilaian tindakan dan penilaian evaluasi. Biasanya peneliutian dilakukan para ahli untuk mencari balikan dari suatu proses kurikulum. Sedangkan yang berhubungan dengan tugas guru rutin dapat evaluasihasil, yang dapat di jadikan balikan.
B. prinsip-prinsip evaluasi kurikulum
            Plaksanaan penilaian di tunjukkan untuk mengetahui sampai sejauh mana  siswa dapat menyampaikan tuijuan yang ditetapakan. Tujuan merupakan acuhan dari sejumlah komponen, baik komponen bahan , metode maupun evaluasi . De ngan demikian bila ingin diketahui apakah tujuan itu tercapai sepenuhnya atau tidak, maka seluruh bahan menjadi dasar melakukan evaluasi.[2]
Berdasarkan penjelasaan yang ada, dalam melakukan evaluasi kurikulum perlu dipegang prinsip prinsip sebagai berikut :[3]
1. Evaluasi mengacu kepada tujuan
2.Eevalkuasi bersifat komprehensif atau menyeluruh
3.Evaluasi dilaksakan secara obyektif
1. Tujuan Sebagai Acuhan Dalam Evaluasi          
            Tujuan sebagai acuhan ini harus di rumuskan terlebih dahulyu sehingga dengan jelas menggambarkan apa yang hendak di capai. Disini diperlukan kajian lebih mendalam tentang bentuk bentuk atau perjenjangan kognitif,afektif dan psikomotor dari toksonomi . Prinsip lain dari penggunaan tujuan sebagai acuhan dalam evaluasi adalah bahwa rumusan itu harus dapat menggambarkan bentuk prilaku yang dapat di atur. Tekanan utama dalam menentukan bobot sasaran dalam evalusia banyak ditentukan oleh bentuk kurikulum yang di terapkan, tentu saja pada bentuk subject centered  berbeda dengabn activity atau pun life curriculum.[4]
2. Seluruh Bahan Harus Mencakup Dalam Evaluasi
            Bila tujuan itu menentukan luas dan banyak bahan, akibat akan banyak sekali bahan yang harus dinilai dalam rangka pecapaian tujuan. Kemunkinannya ada dua macam, pertama kita harus melakukan evaluasi dengan butir soal sebnyak banyaknnya atau secara kuantitatif, tentu ini akan membutuhkan waktu lama kedua, dapat di ambil sample : bila kita menggunakan sample sebagai dasatr untuk melakuakn evaluasi yang bersifat komprehensif, diperlukian tehnik tertentu dapat dilakukan dengan  terlebih dahulu membuat kisi kisi evaluasi. Kisi kisi itu barulah dibuat alat evaluasi.
3. Hasil Sebenarnya Merupakn Dasar Kajian
            Hasil evaluasi harus dapat menggambarkan keadaan sebenarnya hasil yang dicapai. Dengan mengetaui hasil semuanya ini dapat diketahui pula segi-segi kelemahan dan kekuatan dari kurikulum yang dilaksankan, disamping kemampuan siswa itu sendiri. Agar hasil evaluasi dapat berarti untuk maksud diatas, keobyektifan perlu diperhatikan dan dipegang. Keobyektifan ini dimaksudkan, bahwa  evaluasi harus dilaksanakan sebaik-baiknya, tanpa ada pengaruh luar dari factor guru maupun siswa itu sendiri.
C. Bentuk-bentuk Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum
            Dilihat dari pelaksanaan dan tujuannya, evaluasi kurikulum dapat dibedakan kedalam dua macam yaitu:
  1. evaluasi formatif yakni evaluasi yang dilaksanakan selama kurikulum itu digunakan dengan tujuan untuk menjadi dasar dalam perbaikan. Evaluasi ini dapat dilakukan terhadap pelaksanaan paket-paket program atau masing-masing mata pelajaran dari suatu kurikulum  atau pelaksanaan kurikulum secara keseluruhan.
  2. evaluasi sumatif yakni evaluasi yang dilaksanakan di akhir pelaksanaan suatu kurikulum, seperti evaluasi kurikulum SD dilaksanakan setelah selesai (Enam Tahun) kurikulum itu dilaksanakan, dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kurikulum tersebut.
Didalam melaksanakan evaluasi kurikulum dibutuhkan beberapa teknik-teknik antara lain sebagai berikut :
  1. teknik bukan tes
teknis bukan tes umumnya menggunakan alat-alat seperti:
  1. wawancara
  2. angket
  3. observasi
  4. daftar cek
  5. skala penilaian
Bentuk bukan tes banyak sekali digunakan dalam melakukan evaluasi baik untuk tujuan formatif maupun sumatif.
  1. teknik tes
teknik ini biasanya digunakan untuk menilai hasil atau produk kurikulum, yang berupa hasil belajar siswa. Tes dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
  1. tes lisan yang dilakukan secara verbal
  2. tes perbuatan adalah tes yang dilaksanakan dengan jawaban yang menggunakan tindakan atau perbuatan
  3. tes tertulis atau tulisan dilakukan secara tertulis baik soal maupun jawabannya. Teknik ini mempunyai kegunaan yang jelas.
D. Evaluasi Dan Pengembangan Kurikulum
            Seorang ilmuan berpendapat bahwa evaluasi kurikulum minimal terjadi dua kali yaitu awal dan akhir pengembang kurikulum, agar dapat mengukur perubahan dalam jangka waktu tersebut.namun ia juga berpendapat bahwa Hal ini harus dilaksanakan berturut-turut sepanjang proses pengembangan kurikulum yang terdiri atas empat tahapan yaitu penentuan tujuan pendidikan, pemilihan pengalaman pembelajaran, pengorganisasian pengalaman pembelajaran, dan evaluasi efektif pembelajaran.[5]
Pengembangan kurikulum proses yang meliputi kegiatan untuk melaksanakan percobaan evaluasi, sehingga kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki untk hasil yang lebih baik. Evaluuasi terhadap penyusunan dan perancangan kurikulum sangat sulit dan rumit,[6] serta tidak memiliki criteria yang sama. Untuk mengmbangkan fungsi dan makna evaluasi kurikulum terhadap pengembangan kurikulum ada empat keadaan yang harus dihindari, yaitu :
  1. apbila dalam desain kurikulum sama sekali tidak terdapat rancangan evaluasi, desai ini tidak perlu dilaksanakan
  2. apabila dalam proses evaluasi terjadi penyimpangan tujuan evaluasi.
  3.  Apbila tidak menghiraukan kesimpulan dan penilaian evaluasi yang telah ada
  4. Evaluasi sering kali digunakan sbagai alat peaerta didik yang justru sebnarnya harus menimbulkan kepercayaan dari pada peserta didik.


BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
Secara umum evaluasi dapat membantu memperhitungkan potensi murid dalam mengajar. Evalusi dapat memberikan informasi paling akurat mengenai kemampaun akademik siswa. Evaluasi dapat juga menunjukkan bagai mana murid tumbuh, karena itu evaluasi dapat meningkatkan efektifitas pengajaran, dengan evaluasi kita dapat melokalisasi kesulitan kesulitan siswa dalam belajar. Evaluasi dapat pula dijadikian bahan dalam membimbing kecerdasan murid dalam memiliah bidang keilmuan atau bidang pekerjaan. Pada umumnya evaluasi berguna dalam menentukan dan kemajuan siswa

 DAFTAR PUSTAKA
  • Drs. H. M. Ali, pengembangan kurikulum, Bandung: sinar baru, 1992
  • Drs. H. saiful arif, pengembangan kurikulum, (pamekasan: stain press, 2009
  • Prof. Dr.Nana syaodah sukmadinata,Pengembangan kurikulum teori dan Praktek,PT Citra aditya,Bandung,1993
  • Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT, grafindo persada, 2006
  • Prof. dr. Oemar hamalik. Dasar dasar pengembangan kurikulum. (Bandung; rosda karya, 2007



[1] Drs. H. M. Ali, pengembangan kurikulum (Bandung: sinar baru, 1992 ). Hal: 126
2. Drs. H. saiful arif, pengembangan kurikulum, (pamekasan: stain press, 2009) Hal: 172
[3] Drs. H. M. Ali, Ibid. Hal: 127
[4] Drs. H. M. Ali, Opcit.  Hal: 128
[5] Prof. dr. oemar hamalik. Dasar dasar pengembangan kurikulum. (Bandung; rosda karya, 2001)hal: 171
[6] Drs. H. saiful arif, pengembangan kurikulum, (pamekasan: stain press, 2009) Hal: 172

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEMUGA BERMAMFAAT