Yang mana dildalam
sebuah keluarga sangat penting mencari
pasangan yang cocok, karena dengan
pasangan yang cocok dan serasi kehidupan rumah tangga akan aman dan nyaman. Akan
tetapi sebaliknya apabila mendapatkan pasangan yang tidak serasi tentu membuat
kehidupan rumah tangga yang tidak terasa
nyaman. Untuk menjadikan keluarga yang aman dan nyaman pastinya di ajurkan seorang
lelaki memilihi pasangan yang soleah. Dengan mendapatkan pasangan yang seperti itu maka kehidupan rumah tangga tersebut akam aman
dan damai. Dalam hadis nabi saw
dijelaskan tentang criteria dalam memilih calon istri.
Hadist ini mengisyaratkan bagaimana
memilih jodoh yang baik. Meski Nabi mendahulukan harta, nasab, dan
kecantikan namun junjungan alam ini dalam akhir hadistnya mengatakan bahwa
sebaiknya memenangkan mereka yang baik agamanya. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya
agama merupakan kriteria paling utama. Berikut penjelasan dari
masing-masing kriteria tersebut.
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Wanita dinikahi karena empat
hal; hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya, Maka pilihlah karena
faktor agama niscaya engkau beruntung” (HR. Al Bukhari)
1.
Pilihlah Jodoh yang Baik Agamanya
Agama seharusnya dijadikan kriteria
utama ketika seseorang menentukan pasangan hidup. Jika tidak bisa mendapatkan
tiga kriteria lainnya yang sudah ditetapkan Nabi SAW diatas, minimal harus
mendapat satu kriteria ini. Orang yang baik agamanya pastinya memiliki tingkat
ketaqwaan yang tinggi. Sehingga akan membawa keluarga yang taat pada aturan
Allah dan Rasul-Nya.
“Sesungguhnya yang paling mulia di
antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)
Dengan penuh ketaqwaan maka si calon
jodoh ini akan menjaga diri dari adzab Allah dengan menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Untuk itu, carilah jodoh yang taat
kepada aturan agama. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam juga bersabda:
“Jika datang kepada kalian seorang
lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak,
maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi.
Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)
“Orang yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapat kebaikan akan dipahamkan terhadap ilmu agama.” (HR. Bukhari-Muslim)
2.
Enak Dipandang Karena Kecantikan
Tidak bisa dipungkiri jika faktor
fisik juga menjadi salah satu kriteria ketika memilih pasangan. Hal ini juga
diperbolehkan oleh Rasulullah SAW karena menjadi salah satu faktor penunjang
kehidupan keluarga. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari pernikahan, yaitu
untuk menciptakan ketentraman dalam hati.
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan di antara tanda kekuasaan Allah
ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa
tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)
3. Nasabnya atau Silsilah Keturunannya
Seorang dan wanita juga dianjurkan
untuk meminang atau menerima pinangan dengan terlebih dahulu mengetahui tentang
nasabnya (silsilah keturunannya). Pasalnya keluarga berperan besar dalam
mempengaruhi ilmu, akhlak dan keimanan seseorang. Jika keluarganya baik, maka
bisa dipastikan anak-anaknya juga seseorang yang baik.
4. Setara Hartanya
Rasulullah juga menganjurkan agar
memilih pasangan hidup yang setara dalam agama dan status sosialnya. Tidak
dipungkiri banyak pernikahan yang tidak langgeng karena perbedaan ini. Salah
satu hikmah dari anjuran ini adalah kesetaraan dalam agama dan kedudukan sosial
dapat menjadi faktor kelanggengan rumah tangga.
Dalam hadis dia atas sangat
menganjurkan ke pada seorang lelaki dalam memilih pasangan tersebut bakan
karena harta, keturuna , kecantikan akan tetapi memilih pasangan tersebut
karena agamanya. Dalam islam mengenginkan keluarga yang bahagia. Jadi seorang yang
akan memilih pasangan harus memikirkan masadepannya, bukan hanya memikirkan
keuntungan sesaat saja.
Di sini bagi seorang yang
mencari pasangan harus mencari pasangan yang punya visi dan misi yang sama
sehingga nantinya tidak akan menjadi percekcokan di dalam rumah tangga. Dan mencari
pasangan yang sama-sama mencintai dan menyayangi . seperti pirman allah dalam
surat Ar-Rum ayat 21.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
dalam penjelasan di atas bahwa pernikah adalah menyatuhan dua insan
yang berbeda dalam pemikiran dan perasaanya untuk menjadikan rumah tangga yang
tengtram, maka pemahaman keduanya harus disatukan dahulu sehingga nantinya
tidak menjadi percekcokan dalam rumah tangga tersebut karena keduanya mempunya
tujuan dan pemikiran yang sama.sehinagga keduanya timbul kasih sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar