Jumat, 31 Mei 2013

keutamaan dan tanda-tanda lailatul qodar



1.      Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Adapun keutamaan Lailatul Qadr, maka cukuplah bagi kita firman Allah Subhanahu wa Ta'ala

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ . تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا .

(Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril –QS Al Qadr ayat 3, 4).

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ {3} تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

•Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

•Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan.

2. Waktunya
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya) “Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari 4/255 dan Muslim 1169)
Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata): Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).
Kesimpulannya, jika seseorang muslim mencari malam Lailatul Qadar, carilah pada malam ganjil sepuluh hari terakhir, 21, 23, 25, 27 dan 29. Kalau lemah dan tidak mampu mencari ppada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil tujuh hari terakhir yaitu 25, 27 dan 29. Wallahu a’lam.

3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar

Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu, dianjurkan bagi muslimin (agar) bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759)
<Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata, "Aku bertanya, Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku." (HR Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850), dari Aisyah, sanadnya shahih.
Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untuk mentaatiNya – engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan sholat) pada sepuluh malam hari terakhir.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).
Juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia berkata), “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya.” (HR Muslim 1174).

4. Tanda-tandanya

Tanda-Tanda Lailatul Qadar – Buka Mata. Semoga artikel yang berjudul " Tanda-Tanda Lailatul Qadar " bermanfaat. Tanda-Tanda Lailatul Qadar telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam beberapa riwayat berikut :


Sebagaimana dikatakan oleh Ubay bin Ka’b pada hadits, beliau berkata:

بِالْعَلاَمَةِ أَوْ بِالآيَةِ الَّتِي أَخْبَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, أَنَّهَا تَطْلُعُ يَوْمَئِذٍ لاَ شُعَاعَ لَهَا.


" Dengan tanda yang pernah Rasulullah kabarkan kepada kami, yaitu (matahari) terbit (pada pagi harinya) tanpa sinar (yang terik)".
Juga sebagaimana hadits Ibnu Abbas, ia berkata:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ: لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ, تُصْبِحُ شَمْسُهَا صَبِيْحَتُهَا صَفِيْقَةً حَمْرَاءَ.

"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang (tanda-tanda) Lailatul Qadar: “Malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin, matahari terbit (di pagi harinya) dengan cahaya kemerah-merahan (tidak terik)"

Juga hadits tanda-tanda malam lailatul qadar lainnya oleh Jabir bin Abdillah, beliau berkata:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِنِّيْ كُنْتُ أُرِيْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, ثُمَّ نُسِّيْتُهِا, وَهِيَ فِيْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ لَيْلَتِهَا, وَهِيَ لَيْلَةٌ طَلْقَةٌ بَلْجَةٌ لاَ حَارَّةَ وَلاَ بَارِدَةَ.
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya aku pernah diperlihatkan (bermimpi) Lailatul Qadr. Kemudian aku dibuat lupa, dan malam itu pada sepuluh malam terakhir. Malam itu malam yang mudah, indah, tidak (berudara) panas maupun dingin"

Demikian pula hadits Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: لَيْلَةُ الْقَدْرِ فِيْ الْعَشْرِ الْبَوَاقِيْ, مَنْ قَامَهُنَّ ابْتِغَاءَ حِسْبَتِهِنَّ فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَغْفِرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ, وَهِيَ لَيْلَةُ وِتْرٍ, تِسْعٌ أَوْ سَبْعٌ أَوْ خَامِسَةٌ أَوْ ثَالِثَةٌ أَوْ آخِرُ لَيْلَةٍ, وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ َ: إِنَّ أَمَارَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَنَّهَا صَافِيَةٌ بَلْجَةٌ كَأَنَّ فِيْهَا قَمَراً سَاطِعاً سَاكِنَةٌ سَاجِيَةٌ, لاَ بَرْدَ فِيْهَا وَلاَ حَرَّ, وَلاَ يَحِلُّ لِكَوْكَبٍ أَنْ يُرْمَى بِهِ فِيْهَا حَتَّى تُصْبِحَ, وَإِنَّ أَمَارَتَهَا أَنَّ الشَّمْسَ صَبِيْحَتَهَا تَخْرُجُ مُسْتَوِيَةً, لَيْسَ لَهَا شُعَاعٌ مِثْلَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, وَلاَ يَحِلُّ لِلشَّيْطَانِ أَنْ يَخْرُجَ مَعَهَا يَوْمَئِذٍ.

"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul Qadr (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu & yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke dua puluh sembilan, dua puluh tujuh, dua puluh lima, dua puluh tiga atau malam terakhir di bulan Ramadhan,” dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya tanda Lailatul Qadr adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadr adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu"

5. AMALAN YANG DILAKUKAN

1. Melakukan I’tikaf.

Sebagaimana hadits Aisyah, ia berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ.

Sesungguhnya Nabi melakukan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau melakukan i’tikaf setelahnya. [Hadits yang semisal dengannya ialah, hadits Abdullah bin Umar]

Hadits lain dari Aisyah, ia berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَجْتَهِدُ فِيْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَالاَ يَجْتَهِدُ فِيْ غَيْرِهِ.
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh pada sepuluh malam terakhir, yang kesungguhannya tidak seperti pada waktu-waktu lainnya"

Ada juga hadits lainnya dari Aisyah, ia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرَ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ.
"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila memasuki sepuluh malam terakhir, (beliau) mengikat sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan istri-istrinya (untuk shalat malam)".

Ibnu Katsir berkata: "Makna perkataan Aisyah “ شَدَّ مِئْزَرَهُ “, ialah menjauhi istri (tidak menggaulinya), dan ada kemungkinan bermakna kedua-duanya (mengikat sarungnya dan tidak menggauli istri)" .

2. Memperbanyak Doa.


Ibnu Katsir berkata: "Dan sangat dianjurkan (disunnahkan) memperbanyak doa pada setiap waktu, terlebih lagi di bulan Ramadhan, dan terutama pada sepuluh malam terakhir, di malam-malam ganjilnya"

Doa yang dianjurkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ialah:


اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
  Sesuai dengan hadits Aisyah berikut ini:

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ, مَا أَدْعُوْ؟ قَالَ: تَقُوْلِيْنَ: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ, تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ.

"Aku (Aisyah) bertanya: “Wahai, Rasulullah. Seandainya aku bertepatan dengan malam Lailatul Qadr, doa apa yang aku katakan?” Beliau menjawab: “Katakan: Ya, Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai maaf. Maka, maafkan aku" .

3. Menghidupkan Malam Lailatul Qadr Dengan Melakukan Shalat Atau Ibadah Lainnya.
Sebagaimana hadits Abu Hurairah, beliau berkata:

عَنِ النَّبِيِّ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ, وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
"Dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam , beliau bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan pengharapan (dari Allah), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

Kamis, 30 Mei 2013

Niat puasa sunnah dan do`a hendak buka puasa

       1.   Niat Puasa Senin – Kamis

نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى

" NAWAITU SAUMA YAUMUL ISNAIN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala.”

نويت صوم يوم الخميس  سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA YAUMUL KHOMIS SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Daud

نويت صوم داود سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA DAWUD SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Saya niat puasa Daud , sunnah karena Allah ta’ala
  1. Niat Puasa Hari-hari Putih .

نويت صوم ايام البيض سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Bulan Muharram (Puasa ’Asyura)

نويت صوم عشر  سنة لله تعالى

“ Saya niat puasa hari ’Asyura , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Bulan Rajab

نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى

 NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa bulan Rajab , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Sya’ban

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى

“ Saya niat puasa bulan sya’ban , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Syawwal

نويت صوم شهر شوال سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAWWAL SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa bulan Syawwal , sunnah karena Allah ta’ala.”
  1. Niat Puasa Bulan Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah & ‘Arafah).

نويت صوم ترويه سنة لله تعالى

 NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

نويت صوم عرفة سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
“ Saya niat puasa Arafah , sunnah karena Allah ta’ala.”

 Do`a buka puasa

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘alaa rizqika afthartu birahmatika ya arhamarrahimin.

instal driver printer

Bagaimana cara install driver printer ? agar printer yang terpasang pada komputer kita bisa digunakan.Berikut ini saya akan berikan uraian sedikit tentang cara meng-install driver printer pada komputer maupun laptop kita.

ada beberapa langkah dalam menginstal driver printer 2770 sebagai berikut:


  • sobat harus punya dreivernya terlebih dahulu
  • kalau sudah tersedia drivernya klick dua kali maka akan muncul dialog seperti di bawah ini




















  •  setelaha muncul menu next maka, klick menu next tersebut lalu akan muncul dialog seperti dibawah ini













  • ketika muncul menu yes lalu klick maka akan melakkukan proses  pengistalan




  • setelah selesai penginstalan maka akan muncul dialog seperti di atas ini. lalu klick menu complete
  • selasai sudah 
selamat mencoba.....................


softwer

Driver Canon ip2770

Driver Canon ip2700swin237ea24


keistimiwaan dan niat puasa di bulan rajab

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan Asyhurul Hurum, sebuah bulan yang dimuliakan selain Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Puasa dalam bulan Rajab sebagaimana bulan mulia lain, hukumnya adalah sunnah.
Diriwayatkan dari mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah SAW bersabda,
"Puasalah pada bulan-bulan haram (mulia)."
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Banyak sekali keistimewaan yang diperoleh apabila kita mau menunaikan puasa Rajab, Salah Satunya adalah sebagai berikut:
1. Laksana puasa sebulan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan bila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya."
HR. At-Thabrani
2. Mencatat Amalnya selama 60 Bulan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan."
Abu Hurairah.
3. Puasa 7 hari pada bulan Rajab akan menutup pintu neraka baginya.
4. Puasa 8 hari pada bulan Rajab akan membuka 8 pintu surga untuknya.
5. Puasa 10 hari pada bulan Rajab maka akan menghapus dosa-dosanya dan diganti dengan kebaikan.
6. Puasa sehari pada bulan Rajab akan mendapatkan air susu yang berasal dari sungai Rajab di surga.
Rasanya manis melebihi madu.

Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikarunia minum dari sungai tersebut."

Niat puasa di bulan rajab

 نويت صوم شهر رجب سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA SYAHRI RAJAB LILLAHI TA'ALA
“ Saya niat puasa bulan Rajab , sunnah karena Allah ta’ala.”


Rabu, 29 Mei 2013

keutamaan bulan rajab

Ketahuilah bahwa bulan ini, bulan Sya’ban, dan bulan Ramadhan memiliki kemuliaan yang tak terhingga, dan sangat banyak hadis yang telah menjelaskan keutamaannya. Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa bulan Rajab adalah bulan Allah yang agung dan tidak ada bulan lain yang dapat menandingi kemuliaan dan keutamaannya; memerangi orang-orang kafir pada bulan ini adalah haram, Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku; barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, ia berhak untuk mendapatkan ridha Allah yang agung, terhindarkan dari murka-Nya, dan salah satu pintu Jahanam akan tertutup baginya. 
Diriwayatkan dari Imam Musa bin Ja’far as, “Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, api Jahanam akan menjauh darinya sejauh perjalanan satu tahun, dan barangsiapa berpuasa selama tiga, ia wajib mendapatkan surga”. Beliau juga berkata, “Rajab adalah nama sebuah sungai di surga yang lebih putih dari air susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, ia pasti akan meneguk air sungai tersebut”. Diriwayatkan dari Imam (Ja’far) ash-Shâdiq as bahwa Rasulullah SAWW bersabda, “Bulan Rajab adalah bulan permintaan ampun umatku. Oleh karena itu, mintalah ampunan pada bulan ini sebanyak mungkin, karena Allah Maha Pengampun dan Penyayang. Bulan Rajab dinamakan ‘Ashabb’, karena rahmat Allah akan dicurahkan atas umatku pada bulan ini. Dengan demikian, perbanyaklah membaca, ‘astaughfirullâh wa as`aluhut-taubah’ (aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya)”. 
Ibnu Babawaeh dengan sanad yang mu’tabar meriwayatkan dari Salim. Ia berkata, “Di penghujung bulan Rajab yang pada waktu itu tinggal beberapa hari, aku pergi bertamu kepada Imam Shâdiq as. Ketika menatapku, beliau bertanya, “Apakah kamu sempat berpuasa pada bulan ini?” “Tidak, wahai putra Rasulullah”, jawabku. Beliau berkata kembali, “Pahala tak terhingga telah kau lewatkan (begitu saja) yang tak seorang pun mengetahui nilainya kecuali Allah. Sesungguhnya ini adalah suatu bulan yang telah diutamakan oleh Allah atas bulan-bulan yang lain, Ia telah mengagungkan kemuliaannya, dan mewajibkan atas diri-Nya untuk memuliakan puasa pada bulan ini”. Aku bertanya, “Wahai putra Rasulullah, jika aku berpuasa di akhir-akhir bulan ini, apakah aku akan mendapatkan sebagian pahala-pahala itu?” Beliau menjawab, “Wahai Salim, barangsiapa berpuasa satu hari di akhir bulan ini, Allah akan melindunginya dari kedahsyatan sakratul maut, ketakutan setelah mati, dan siksa kubur. Barangsiapa berpuasa selama dua hari di akhir bulan ini, ia akan melalui jembatan Shirâth dengan mudah. Dan barangsiapa berpuasa selama tiga hari di akhir bulan ini, ia akan merasa aman dari ketakutan dan kedahsyatan hari Kiamat, dan dianugrahi kebebasan dari api Jahanam”. Ketahuilah bahwa bulan Rajab memiliki keutamaan yang tak terhingga. Dan diriwayatkan, jika seseorang tidak mampu untuk melakukan puasa, hendaknya ia membaca tasbîh berikut sebanyak 100 kali sehingga ia akan mendapatkan pahala puasa pada bulan ini:

 سُبْحَانَ اْلإِلَهِ الْجَلِيْلِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنْبَغِي التَّسْبِيْحُ إِلاَّ لَهُ، سُبْحَانَ اْلأَعَزِّ الأَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ 


Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung, Maha Suci Dzat yang segala tasbîh tidak layak kecuali untuk-Nya, Maha Suci Dzat Yang Maha Mulia nan Dermawan, Maha Dzat yang memakai (pakaian)

 الْعِزَّ وَ هُوَ لَهُ أَهْلٌ‏

 kemuliaan sedangkan Ia pantas untuk itu.
SEMUGA BERMAMFAAT